MALANG, iNews.id - Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur melakukan penggalian atau eskavasi di Situs Srigading yang merupakan candi peninggalan era Kerajaan Mataram Kuno. Hasil eskavasi mendapati jika candi ini pernah runtuh diduga akibat guncangan gempa bumi kuat di masa lampau.
Berdasarkan pantauan, terlihat di beberapa batu bata candi, khususnya di sisi dalam bagian barat terdapat patahan. Patahan ini memanjang dan membuat runtuhan sisi kaki candi.
Beberapa batu bata dengan diameter panjang 35 sentimeter, lebar 22 meter dan ketebalan 10 - 11 sentimeter juga ada yang retak serta patah di tengahnya.
Arkeolog BPCB Jawa Timur Wicaksono Dwi Nugroho menyebut, ada kemungkinan besar gempa bumi di masa lampau menghancurkan bangunan candi yang diperkirakan dibangun pada abad 10.
"Dugaannya gempa ini terlihat dari patahan-patahan jelas di bangunan kaki-kakinya," ujar Wicaksono, Minggu (13/2/2022).
Namun guna memastikan penyebab runtuhnya bagian atap dan tubuh candi, perlu adanya kajian keilmuan lanjutan yang dilakukan oleh timnya.
"Jadi candi ini dulu merupakan memiliki bagian tubuh dan atap yang runtuh, menutupi profil kaki di semua sisi candi. Ditemukan dua, satu di sini, satu di barat laut,” ucapnya.
Tetapi yang jelas dari hasil ekskavasinya selama enam hari sejak 7 Februari 2022, ditemukan arca menyerupai tabib yang diidentikkan mirip seperti ada di Candi Borobudur. Selain itu ada penemuan dua buahratna yang terdapat di atap candi serta pengganjal relung yang dijadikan tempat menyimpan benda-benda seperti arca, yoni dan lingga.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait