LUMAJANG, iNews.id - Bupati Lumajang Thoriqul Haq mengajak 100 lebih kepala keluarga (KK) di Desa Jugosari yang terisolasi lahar hujan Gunung Semeru agar bersedia direlokasi. Pemkab Lumajang telah menyiapkan rumah di kawasan yang lebih aman.
"Kami sudah menyiapkan rumah di kawasan relokasi karena kondisinya lebih aman," kata Thoriqul Haq dalam keterangannya, Jumat (31/3/2023).
Dalam peninjauan di Dusun Sumberlangsep, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Jembatan limpas yang menjadi akses utama warga setempat rusak akibat diterjang luapan banjir lahar hujan Gunung Semeru beberapa waktu yang lalu. Sehingga 100 lebih KK yang berada di dusun setempat terisolir.
"Kami meminta warga yang berjumlah lebih dari seratus kepala keluarga untuk pindah di kawasan relokasi yang lebih aman dan pemerintah daerah sudah menyediakan hunian di kawasan relokasi," tutur Cak Thoriq.
Tidak sedikit warga yang menolak relokasi karena merasa berat meninggalkan rumah dan mata pencaharian yang menjadi penopang hidup sehari-hari. Sehingga beberapa warga mengusulkan agar Pemkab Lumajang membangun kembali tanggul yang sudah jebol tersebut.
Menanggapi hal itu, Cak Thoriq mengatakan pembangunan tanggul tidak akan menghilangkan potensi banjir. Selain itu, adanya tanggul dinilai tidak mampu menahan arus lahar hujan yang membawa ribuan kubik material pasir maupun bebatuan dari Gunung Semeru.
"Meskipun dibangun tanggul untuk jalur lahar dingin (lahar hujan) Semeru, kemungkinan bisa bertahan dua sampai tiga kali ketika terjadi bencana banjir lahar dingin dan tidak bisa diprediksi kapan luncuran lahar dingin itu datang," katanya.
Pemkab Lumajang mengupayakan keselamatan warga yang berada di Dusun Sumberlangsep. Sehingga meminta kesediaan warga untuk direlokasi ke tempat yang aman dari lahar hujan Gunung Semeru yang menjadi ancaman serius warga setempat.
Editor : Rizky Agustian
Artikel Terkait