Warga memasang rambu penanda retakan di lereng Gunung Wilis, Minggu (21/2/2021). (Foto: iNews.id/Mukhtar Bagus).

Sementara itu, untuk penanganan darurat, pihaknya bersama warga berinisiastif menutup retakan dengan menggunakan plastik. Tujuannya, air hujan tidak masuk dan menyebabkan longsor. 

Tak hanya itu, pemerintah desa dan Kecamatan Sawahan kini juga telah membuat posko bencana untuk menampung warga yang ketakutan dan mengungsi

Ironisnya dalam kondisi seperti ini, alat deteksi bencana yang dipasang pemerintah di atas bukit ternyata sudah rusak dan tidak berfungsi. Hal ini tentu saja membuat warga kian cemas. 
 
Untuk antisipasi, warga terpaksa membuat penanda bahaya bencana darurat dengan menggunakan benang dan botol bekas yang ditautkan pada titik tanah atas dan bawah retakan.


Editor : Ihya Ulumuddin

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network