Mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini mengatakan, dalam pertemuan dengan Bambang DH banyak sekali yang dibahas. Seperti menyelesaikan masalah aset, menyelesaikan banjir dan program-program harus pro wong cilik.
“Menjalankan program-program itu memang tidak bisa dibatasi waktu, apalagi sekarang masa pandemi Covid-19. Pasti akan banyak mengoper kegiatan dan anggaran. Namun yang pasti, semua itu demi wong cilik. Itu yang akan saya pegang nanti sampai akhri masa jabatan,” katanya.
Sedangkan Adi Sutarwijo mengaku sangat senang dan gembira dengan adanya pertemuan dua wali kota Surabaya tersebut. Menurutnya, pertemuan ini adalah pertemuan yang lama dinanti-nanti, karena kesibukan keduanya baru sekarang terlaksana.
"Kami banyak membicarakan tentang kerakyatan, persoalan Surabaya seperti banjir, taman, pembenahan kampung. Utamanya Pak Bambang DH tadi menekankan soal keperpihakan pemerintah kepada wong cilik," katanya.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait