SURABAYA, iNews.id – Bencana hidrometeorologi melanda 21 kabupaten/kota di Jawa Timur, sejak tiga hari terakhir. Rincinyannya, 18 kabupaten/kota dilanda angin kencang dan puting beliung, satu daerah longsor dan dua lainnya banjir.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur Subhan Wahyudiyono mengatakan, 18 daerah yang dilanda angin kencang di antaranya Jember, Trenggalek, Lumajang, Pamekasan, Magetan, Kabupaten Blitar, Sidoarjo, Kabupaten Probolinggo, Nganjuk, Kota Kediri dan Sumenep.
Selanjutnya Kota Batu, Ponorogo, Kabupaten Kediri, Kabupaten Madiun, Kabupaten Mojokerto, Kota Pasuruan dan Bojonegoro.
Sedangkan dua wilayah yang dilanda banjir adalah Kabupaten Mojokerto, dan Kota Pasuruan. Sementara, satu daerah mengalami longsor adalah Kabupaten Bojonegoro. “Longsor ini terjadi di Kecamatan Sekar. Tidak ada kejadian yang besar,” kata Subhan, Jumat (27/12/2019).
Subhan mengatakan, hingga beberapa bulan ke depan, bencana hidrometeorologi masih berpotensi terjadi. Sebab, berdasarkan perkiraan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, puncak musim hujan di Jawa Timur baru akan terjadi pada Januari-Februari mendatang.
“(Tetapi), mudah-mudahan tidak terulang seperti 2017. Itu memang musim hujan, tapi ternyata ada Siklon Dahlia yang membuat porak-poranda di Pacitan,”katanya.
Karena itu, BPBD mengimbau kepada masyarakat untuk waspada. Beberapa hari lalu misalnya, Pemprov Jatim telah mengeluarkan status siaga darurat bencana hidrometeorologi. Selain itu, BPBD menyiapkan masyarakat tangguh bencana, seperti memberikan edukasi masyarakat dan sosialisasi.
“Ini (masyarakat tangguh bencana) penting karena orang selamat dari bencana dari kemampuan dirinya sendiri,” katanya.
Diketahui, selain angin kencang dan puting beliung, bencana hidrometeorologi yang berpotensi terjadi adalah longsong. Hasil pemetaan BPBD Jatim, ada 13 daerah di Jatim yang berpotensi longsor. Di antaranya Magetan, Ponorogo, Trenggalek, Pacitan, Nganjuk, Mojokerto dan Malang.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait