PONOROGO, iNews.id - Pondok Pesantren Darussalam Gontor mengaku penganiayaan santri terjadi karena persoalan internal antarsantri, bukan bagian dari sistem pembelajaran pesantren (sistemik). Karena itu, mereka menolak bila pesantren dianggap bersalah, apalagi sampai berujung sanksi pembubaran lembaga.
Juru Bicara Ponpes Darussalam Gontor Noor Syahid mengatakan, selama ini pesantren melarang adanya kekerasan terhadap santri, baik ferbal maupun fisik. Karenanya, pihaknya pun akan memberikan sanksi kepada santri bila melanggar aturan itu.
"Kalau nyatanya secara pribadi berbuat salah ya kita berlakukan juga disiplin dan hukuman. Tapi kalau dianggap sistemik dan dikaitkan dengan pembubuaran lembaga, itu kami tolak. Itu sama halnya ada korupsi tapi yang dibubarkan lembaganya. itu tidak bisa begitu," katanya, Rabu (14/9/2022).
Noor Syahid memastikan selama ini pesantren Gontor tidak pernah mengajarkan kekerasan kepada santri. Bahkan, lembaga juga tidak memberi toleransi bila ada santri yang melanggar.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait