JEMBER, iNews.id - Banjir melanda sejumlah desa di wilayah Kabupaten Jember, Jawa Timur (Jatim), dengan ketinggian 60 sentimeter hingga 2 meter. Ratusan warga harus mengungsi karena rumahnya terendam.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember Heru Widagdo mengatakan, berdasarkan data yang dihimpun, tercatat jumlah pengungsi sebanyak 408 orang.
"Ke-408 orang ini korban terdampak bencana banjir di Kecamatan Tempurejo dan Ambulu," kata Heru Widagdo di Jember, Jumat (15/1/2021).
Banjir di dua kecamatan tersebut melanda empat desa yakni Desa Wonoasri, Sidodadi, dan Curahnongko di Kecamatan Tempurejo. Kemudian, Desa Andongrejo di Kecamatan Ambulu.
"Jumlah warga yang terdampak banjir di dua kecamatan itu sebanyak 1.444 kepala keluarga (KK). Kemudian delapan fasilitas pendidikan dan 42 hektare lahan pertanian juga terendam banjir," katanya.
Dua kecamatan tersebut diguyur hujan dengan intensitas tinggi sehingga debit air Sungai Gladak Puting meningkat. Hal ini membuat jebolnya empat tanggul di sungai tersebut jebol.
"Air menggenangi permukiman warga dengan ketinggian 60 cm hingga 2 meter. Petugas harus mengevakuasi warga yang rumahnya terendam hingga 1 meter lebih," tuturnya.
Dia menjelaskan, banjir di Kecamatan Tempurejo dan Ambulu mulai surut sehingga warga yang mengungsi di Balai Desa Wonoasri juga berkurang. Namun, masyarakat diimbau tetap waspada terhadap ancaman bencana banjir yang datang sewaktu-waktu.
Sementara Pj Kepala Desa Wonoasri Budiono mengatakan banjir sudah mulai surut. Kantor desa tetap digunakan sebagai posko pengungsian karena ada beberapa titik banjir yang masih tinggi.
"Kami juga menyiagakan dapur umum karena ribuan warga yang terdampak banjir masih belum bisa memasak untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari," katanya.
Editor : Maria Christina
Artikel Terkait