Menurut Sumono, selain Kecamatan Kwadungan, dua kecamatan lain juga mulai terdampak, yakni Kecamatan Pangkur dan Geneng. “Dua wilayah ini paling parah, ketinggian air sampai pinggang. Akibatnya beberapa jalur alternatif, penghubung Kabupaten Ngawi dan Madiun terputus,” ujarnya.
Tak hanya itu, jembatan penghubung antarwilayah di Desa Waruk Kalong, Kecamatan Kwadungan juga terpaksa ditutup warga. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya korban.
Atas kondisi warga terdampak banjir siaga. Mereka bersiap mengungsi jika sewaktu-waktu banjir bertambah parah.
Sebelumnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ngawi mengimbau masyarakat untuk berhati-hati. Pasalnya, Sungai Madiun di wilayah Ngawi sudah siaga kuning. Alarm tanda bahaya bahkan telah berbunyi.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait