Jika nanti dalam prosesnya Tegar dimintakan biaya oleh oknum, mantan Kabareskrim Polri itu menegaskan agar segera melaporkan ke pihak Propam. Menurutnya, kemampuan dan prestasi adalah hal nomor satu untuk menjadi seorang aparat penegak hukum.
"Iya nih maaf ya pak. Ada biaya tambahan gitu tidak pak? Soalnya kan biasanya masuk polisi bayar atau gimana gitu nanti," tanya Tegar.
"Waduh yang ngomong bohong itu. Jadi saya pastikan masuk polisi tidak ada yang bayar. Semua gratis. Nanti kalau ada informasi seperti itu bisa dilaporkan ke Propam. Nanti kita proses. Itu oknum. Yang jelas untuk masuk polisi semuanya gratis. yang penting punya kemampuan, punya prestasi," kata Sigit.
Kepada Sigit, Tegar mengaku ingin menjadi polisi karena terinspirasi dari sang kakek. Dia pun ingin meneruskan perjuangan kakeknya. Dirinya bersyukur karena akhirnya mimpi tersebut pun kini sudah tercapai berkat niat baik dari Kapolri Sigit.
Dalam komunikasi itu, Sigit pun menyempatkan untuk menyampaikan ucapan selamat kepada Tegar karena telah memecahkan rekor lompat galah. Sigit juga meminta Tegar terus berlatih demi menyongsong persiapan bertanding di SEA Games tahun depan nanti.
Sigit juga mendengarkan cerita keseharian Tegar yang membantu ayahnya berladang menanam jagung dan tomat. Terkait hal itu, Sigit menyampaikan ke Tegar saat nanti resmi menjadi polisi, dirinya juga diperbolehkan tetap membantu ayahnya di ladang.
"Nanti kalau sudah jadi polisi masih boleh nanam tomat lagi," ucap Sigit.
Editor : Maria Christina
Artikel Terkait