Ilurtrasi tarian remo (Foto: bpblogspot).

Perjuangan Cak Mo dan istri untuk mencari tambahan penghasilan ini berlangsung hingga berbulan-bulan. Hujan, panas terik atau bahkan cacian tak dipedulikan lagi. Laku ini terpaksa dijalankan karena undangan pertunjukan seni sepi. Sementara dia harus tetap menghidupi keluarganya. 

Bekal sebagai mantan gemblak itulah yang membuat Cak Mo menjadi bertahan seniman jalanan. Dia mengadopsi gerakan Jathilan, warok dan Tayub serta menyanyikan kidung tembang, parikan sehingga disukai penonton. 

Lambat laun, aksi Cak Mo dan istri ini didengar hingga Surabaya, hingga diminta datang untuk bergabung dengan tim kesenian Ludruk di Kota Pahlawan itu. 

Karena tariannnya mirip yang ada pada Reog Ponorogo, maka orang-orang lebih mengenal dengan tarian Reyoge Cak Mo disingkat Remo. 

Menurut sejarahnya, tari remo merupakan tari yang khusus dibawakan oleh penari laki-laki. Hal ini berkaitan dengan lakon yang dibawakan dalam tarian ini. 

Pertunjukan Tari Remo umumnya menampilkan kisah pangeran yang berjuang dalam sebuah medan pertempuran, sehingga sisi kemaskulinan penari sangat dibutuhkan dalam menampilkan tarian ini.

Gerakan Tari Remo 

Tari remo lebih mengandalkan gerakan kaki dan permainan selendang atau sampur. Karenanya, penarik remo selalu memakai lonceng yang diletakkan dipergelangan kaki. 

Tujuannya, ketika kaki dihentakkan ke tanah atau panggung, maka suara lonceng akan berbunyi nyaring, berpadu dengan suara gamelan yang indah. Selain itu, karakteristik lainnya yakni gerakan anggukan dan gelengan kepala dan wajah yang ekspresif.

Untuk mengesankan sebagai pangeran pemberani, gerakan kuda-kuda yang kuat juga kental dalam tarian ini. Hentakan kaki, gerakan kepala hingga permainan selendang yang indah menjadikan tarian remo ini sangat atraktif dan menghibur. 

Makna Gerakan Tari Remo 

Layaknya sebuah tarian, gerakan tari remo mengandung makna filosofi yang tinggi. Berdasarkan catatan katadata, gerakan kaki yang menghentak ke tanah atau panggung merupakan simbol kesadaran manusia atas kehidupan yang di ada di muka bumi.

Sedangkan gerakan gendewa pada tarian ini diartikan sebagai pergerakan manusia yang sangat cepat seperti anak panah yang dilepaskan dari busurnya. Kemudian ada makna dari gerakan tepisan yang mengandalkan kecepatan dan kecekatan tangan dalam bergerak.

Selain itu ada pula gerakan menggesek-gesekkan kedua telapak tangan yang bermakna sebagai simbol penyatuan kekuatan yang ada dalam diri manusia. Serta ngore remo, yaitu berupa gerakan seperti merias diri terutama bagian rambut.


Editor : Ihya Ulumuddin

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network