Gatot mengatakan, selain gereja dan objek vital, kantor kepolisian mulai dari polsek hingga polres jajaran juga dilakukan penjagaan ekstra. "Seluruh anggota polisi diminta waspada," katanya.
Tak hanya itu, pihaknya juga melakukan pemetaan dan deteksi dini terhadap kelompok-kelompok yang dicurigai mempunyai paham radikalisme di wilayah masing-masing. Proses deteksi ini dilakukan dengan melibatkan tokoh agama yang moderat guna meminimalisasu pengikut kelompok radikal.
Diketahui, aksi bom bunuh diri yang terjadi di depan Gereja Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/2021). Teror ini melukai sedikitnya 20 orang serta menewaskan dua orang yang diduga pelaku bom bunuh diri.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait