"Di rumah sakit ayah didiagnosis jantungnya berhenti, sama gagal napas, sudah nggak ada di perjalanan. (Jadi penyebabnya) gagal napas sama henti jantung," ujar pemuda berusia 24 tahun anak pertama almarhum.
Menurutnya, selama menjalankan tugas sebagai Ketua KPPS 20 memang menguras tenaga. Bahkan ayahnya baru pulang ke rumah pukul 05.00 WIB usai bertugas menyiapkan segala keperluan sejak Selasa malam dan Rabu dini hari saat pencoblosan suara.
"Surat kematiannya itu jam setengah 8 kurang 10, sempat ngeluh kelelahan waktu nganter ibu dan adik sekolah paginya," ucapnya.
Sebagai informasi, ini merupakan kematian kedua anggota KPPS di Malang Raya. Sebelumnya Salmiati Ningsih (56) anggota KPPS yang betugas di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 7 Desa Ngadirojo, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang juga meninggal dunia pada Kamis siang pukul 14.24 WIB.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait