SURABAYA, iNews.id - Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya telah melakukan pencarian gorong-gorong peninggalan Belanda di Jalan Embong Malang menuju Pelabuhan Kalimas Surabaya. Gorong-gorong itu konon bisa membantu penanganan banjir.
Kepala DSDABM Kota Surabaya Lilik Arijanto menjelaskan, memprioritaskan mencari gorong gorong peninggalan Belanda di wilayah Blauran sampai Kranggan. Setiap kali turun hujan di kawasan itu selalu banjir. Selama ini, pembuangan air dibuang ke Bozem Morokrembangan yang letaknya cukup jauh.
Menurut dia, jika menemukan gorong-gorong Belanda yang baru di depan Kranggan maka selanjutnya akan disudetkan masuk ke gorong-gorong itu dan nyambung ke rumah pompa Jalan Kenari.
Sementara itu, Anggota Komisi C DPRD Surabaya William Wirakusuma mengatakan, berbagai upaya telah dilakukan pemkot Surabaya untuk penanganan banjir antara lain pemeliharaan dan rehabilitasi saluran drainase dan bozem (penampungan air), serta pembangunan dan penyediaan sarana prasarana pematusan. Namun upaya ini belum mampu mengatasi problem banjir di Surabaya.
Menurutnya, hal ini terlihat dari indeks genangan kota Surabaya pada tahun 2021 yang hanya turun 1 persen jika dibandingkan tahun 2020.
William mengatakan, pada 2021, Surabaya telah menghabiskan anggaran sekitar Rp171 miliar untuk pengelolaan dan pengembangan sistem drainase. Tetapi luasan banjir hanya turun 10,07 hektare dan tidak ada perubahan tinggi genangan dibanding tahun 2020.
Seiring dengan pembangunan kota, lanjut dia, pihaknya meminta Pemkot Surabaya harus segera mencari solusi penanganan banjir agar tidak semakin parah.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait