SURABAYA, iNews.id - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa mendorong peningkatan vaksinasi bagi anak-anak. Salah satunya dengan memasifkan gerakan vaksinasi anak sebagai upaya pencegahan Covid-19.
"Dari 249.242 kasus positif Covid-19 di Jatim terdapat 16.495 jiwa yang meninggal dunia. Dari 16.495 jiwa yang meninggal, sebanyak 93 jiwa anak-anak (46 usia O-5 tahun dan 47 anak usia 6-18 tahun)," ujar Khofifah, Sabtu (24/7/2021).
Berdasarkan laporan Komite Penanganan Covid-19 Nasional di laman covid19.go.id, per tanggal 21 Juli 2021, tercatat jumlah kasus konfirmasi positif di Jatim mencapai 249.242 kasus. Dengan 22.107 kasus di antaranya menyerang anak-anak dengan usia di bawah usia 18 tahun.
Menurutnya, lonjakan kasus Covid-19 di Jatim ini banyak terjadi pada klaster keluarga. Biasanya, penyebaran berawal dari seseorang yang telah lebih dulu terpapar, lalu menularkan pada anggota keluarga lain.
Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan klaster keluarga semakin masif. Antara lain membiarkan anak-anak bermain bersama di lingkungan kompleks atau perumahan tanpa protokol kesehatan.
"Anak-anak kita di Jatim harus kita lindungi. Salah satunya dengan pemberian vaksinasi. Untuk saat ini, sudah tersedia vaksinasi bagi anak yang diberikan untuk anak dengan rentang usia usia 12 - 17 tahun," kata Khofifah.
Di Jatim, jumlah anak usia tersebut sebanyak 3.093.465 jiwa. Untuk itu dia mendorong elemen orang tua, guru dan juga tokoh masyarakat agar turut menggencarkan vaksinasi Covid-19 untuk anak.
Khofifah menegaskan, pemberian vaksin anak-anak tidak hanya melindungi dari virus Corona, melainkan juga penting untuk mencegah mereka menularkannya kepada orang dewasa yang rentan. Selain itu, perlindungan anak merupakan bagian dari investasi pembangunan SDM.
Pemenuhan hak dan perlindungan anak secara optimal akan menghasilkan individu berkualitas yang membawa kebangkitan dan kemajuan Jatim di masa yang akan datang. Sebaliknya, jika permasalahan anak tidak tertangani dengan baik maka generasi selanjutnya akan menjadi beban bagi Pemerintah.
"Untuk itu, dibutuhkan suatu sistem perlindungan anak yang efektif melindungi anak dari segala bentuk kekerasan, perlakuan salah, eksploitasi dan penelantaran terutama pada masa pandemi ini. Selamat Hari Anak Nasional, Anak Terlindungi, Indonesia Maju," kata Khofifah. (lukman hakim)
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait