"Empat buah sudah diangkat oleh pemilik kebun, yang empat lagi masih di dalam dan telah dilakukan penggalian. Jadi totalnya ada delapan buah," kata Kasat Sabhara Polres Ponorogo, AKP Edi Suyono.
Edi mengatakan kondisi mortir tersebut masih aktif dan bisa meledak kendati telah berkarat. Sebab, kondisi mortir masih utuh. "Kalau ada pemicunya bisa meledak, sehingga harus hati-hati," ujarnya.
Edi belum mengetahui asal delapan mortir tersebut. Namun, dia menduga mortir itu sudah tertimbun puluhan tahun lalu. Kemungkinan lain, mortir tersebut sisa perang gerilya Jenderal Sudirman. Sebab, kawasan tersebut merupakan rute perang gerilya.
Untuk kepentingan penyelidikan, seluruh mortir tersebut barang diamankan di Kodim ponorogo. Sementara polisi juga masih melakukan penyelidikan adanya kemungkinan mortir lain di sekitar lokasi.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait