3. Bus Tabrak Truk, Rumah dan Motor
Saat melaju di jalanan menurun dan menikung, bus hilang kendali hingga menghantam bagian belakang satu truk engkel dengan Nopol AG 8232 YK. Truk bermuatan air mineral galon yang dikemudikan oleh Arif Dwi Efendi (36) warga Raya Klampok RT 3 RW 6 Desa Klampok, itu pun terseret oleh bus.
Bus menyeret truk, kemudian menabrak empat rumah milik di kanan jalan dari arah datangnya bus. Setelah menabrak rumah, kedua kendaraan itu juga menghantam motor yang dikendarai warga sekitar bernama Agus Efendi (31) saat membonceng istri dan anaknya yang masih balita.
"Usai nabrak truk, rumah, dan motor itu bus terus melaju sampai baru berhenti nabrak truk air mineral itu. Baru berhenti nabrak pelang nama tembok Balai Desa Klampok ini," ucap Wirianto, seorang saksi mata.
4. Warga Histeris dan Kaget
Detik-detik bus nahas itu meluncur kencang diceritakan oleh Nabila, pemilik usaha salon di rumah milik Suwantah yang rusak diterjang bus. Nabila yang saat itu sedang berada di lantai dua bangunan salon, kaget berteriak dan lari menyelamatkan diri.
"Bus itu dari atas, nggak ada bunyi klakson, jadi bus itu langsung meluncur kencang saja. Nabrak depan salon, saya di lantai dua lari karena takut nabrak rumah kan," ujar Nabila, pemilik salon Nabila Beauty Salon.
Sesaat kemudian bus dan truk itu menghantam bangunan depan salon, termasuk pagar rumah dan etalase kaca salon hingga berhamburan. Dia lantas berlari ke bawah dan menyelamatkan diri.
Wirianto, warga sekitar lain juga menyebut bus tidak ada upaya membunyikan klakson atau apa. Bus melaju hilang kendali hingga langsung menabrak truk dari atas.
"Truk itu diseret hingga 50 meter lebih, nabrak rumah, motor, baru berhenti nabrak plang tembok nama Balai Desa Klampok ini. Warga dari atas itu sudah teriak-teriak histeris," ucapnya.
5. Tiga Korban Kecelakaan Bus Satu Keluarga
Satu pengendara motor dan dua penumpangnya menjadi korban terparah tabrakan bus nahas itu. Bahkan satu korban atas nama Ditha Farika Aprilia (29) warga Dusun Krajan RT 3 RW 2 Desa Klampok, meninggal dunia di Rumah Sakit (RS) Prima Husada, saat perawatan.
Sedangkan sang suami bernama Agus Efendi (31) mengalami luka di kepala, dan patah tulang tangan dan kaki. Sementara anaknya berinisial TAK (4) mengalami luka pada kepala dan kaki kiri, seluruhnya dirawat di RS Prima Husada.
Ketiganya yang hendak ke pasar dan baru berbelok keluar gang rumahnya tiba-tiba dihantam oleh bus dan truk nahas. Mereka sempat terseret bus sekitar 30 meter, hingga akhirnya sang suami terjepit antara bodi sepeda motor dan tiang listrik.
"Mereka baru keluar gang, rumahnya di belakang sini. Pak Efendinya yang mengendarai motor, itu posisinya masih di atas motor terjepit tiang dan setir motor. Kepalanya dan sekujur tubuhnya sudah berdarah-darah," ujar Nabila, pemilik salon.
Sementara istrinya yang juga teman sekaligus pelanggan salonnya itu terjatuh dan ikut terseret bus. Dia hanya melihat korban atas nama Ditha, dalam keadaan tubuhnya sudah tak utuh sebelum akhirnya dibawa ke rumah sakit.
"Yang istirnya Pak Efendi, Ditha itu keseret, kakinya sebelah kiri putus, ketemu di selokan. Jadi sempat kepisah kakinya, baru ketemu ketika dibawa ke rumah sakit, waktu dibawa (ke rumah sakit) itu masih belum (meninggal)," tutur Nabila kembali.
Satu korban akhirnya disebut Kasatlantas Polres Malang atas nama Ditha Farika Aprilia meninggal dunia saat perawatan di rumah sakit. Sedangkan suami dan anaknya masih dirawat karena mengalami luka berat.
"Info dari saksi ini korban (satu keluarga) keluar mau ke pasar, baru keluar gang, jalan melipir, saat keluar dari permukiman langsung terkena imbasnya. Keseret motornya dari atas habis keluar gang," ujar AKP Adis Dani Garta.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait