Bocah D menjadi korban penyekapan dan penganiayaan keluarga ibu tiri di Malang. (Avirista Midaada).

3. Disekap di Ruangan Kecil di Belakang Rumah

Bocah D disebut para tetangga tidak pernah keluar. Dia baru keluar saat peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW pada 28 September 2023 lalu, namun sejak itu tak lagi terlihat.

Tetangga korban berinisial M menuturkan, korban bisa keluar rumah yang diduga lupa dikunci oleh keluarga Joko. Ia lantas dibelikan makanan oleh tetangga korban berinisial M di warung tak jauh dari rumah korban, pada Senin (9/10/2023).

"Nggak keluar lagi, sehari-hari dikunci, mungkin waktu itu nggak dikunci keluar akhirnya, terus di sebelah itu ada toko, dibelikan roti sama orang situ," ucap M, yang rumahnya berjarak sekitar 150 meter dari rumah korban.

M melihat ketika polisi olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengambil beberapa barang bukti dari ruangan yang diduga dijadikan tempat penyekapan D.

"Kemarin waktu polisi datang ke sini saya lihat itu memang kecil sekali ruangannya, ukurannya 1,5 x 1 meter, di dalam cuma ada meja blabak, kompor bekas, gelap kondisinya. Ya dia (korban) tidurnya sehari-hari itu di blabak itu," kata M.

4. Kondisi Bocah korban penyekapan dan penganiayaan memilukan

Bocah D berhasil dievakuasi dari rumahnya usai warga melaporkan kasus itu ke perangkat lingkungan setempat diteruskan ke kepolisian dan dinas terkait. Korban dievakuasi Senin malam (9/10/2023) dan dibawa ke Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang.

Tubuhnya yang dahulu disebut M gemuk berubah drastis menjadi kurus, dengan beberapa luka di sekujur tubuh. Bahkan beberapa bekas luka bakar melepuh hingga telah berwarna putih terlihat di tangan.

"Di tangannya putih semua, mungkin yang dicelupkan ke panci berisi air mendidih itu, ada bekas luka bakar cokelat, di kaki juga ada, luka lebam seluruh tubuh, kepalanya itu sudah parah," kata M, ditemui di rumahnya pada Kamis siang (12/10/2023).

Saat korban berhasil keluar rumah ditolong oleh tetangga lain di sekitar rumahnya, kondisinya tidak bisa berbicara. Ia kemudian dibelikan makanan roti sisir dua buah dan susu, karena kondisinya yang miris, serta tidak bisa berbicara.

"Awalnya nggak bisa ngomong, tapi seteleh makan roti sisir dua, dan minum susu baru ngaku akhirnya disiksa semua. Waktu itu ibu-ibu itu sekitar situ (rumah korban) nangis semua, kaget, nggak nyangka, karena selama ini nggak pernah keluar (korban)," katanya.

Sementara menurut polisi saat dievakuasi, bocah D tengah tertidur di ruangan bagian belakang rumah EN. Bocah D dalam kondisi lemas tak berdaya dengan penuh luka di sekujur tubuhnya.

"Karena kondisinya lemas, dan kurang baik, sehingga berkoordinasi dengan dinas sosial untuk mengevakuasi korban ke RSSA (Rumah Sakit Saiful Anwar)," ucap Kasatreskrim Polresta Malang Kota Kompol Danang Yudanto.


Editor : Donald Karouw

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network