MALANG, iNews.id – Sebanyak 41 daerah di Indonesia hanya memiliki satu calon alias calon tunggal pada Pilkada 2024. Mereka akan melawan kotak kosong karena hingga masa perpanjangan pendaftaran tidak satu pun yang mendaftar.
Ketua DPP Bidang Pemerintahan dan Otonomi Daerah PDIP, Ganjar Pranowo mengatakan, calon kepala daerah tunggal melawan kotak kosong merupakan konsekuensi dari demokrasi. Masyarakat berhak menentukan dan boleh memilih kotak kosong.
"Kalau sudah diputuskan ya tinggal satu, silakan pertandingan kotak kosong. Biasanya menang, tapi pernah kejadian di Makassar itu kalah. Jadi proses demokrasi demokratisasi mesti dilakukan dengan baik," ucap Ganjar Pranowo, ditemui usai menghadiri disertasi di Universitas Brawijaya (UB), Jumat (6/9/2024).
Ganjar mengingatkan agar koalisi partai politik tidak memenangkan dengan cara mengakali dengan kotak kosong. Tapi hal ini bisa saja terjadi andaikan orientasi pemikirannya asal menang. Hal ini disebutnya akan lebih mudah daripada melawan pasangan calon kepala daerah lainnya.
"Justru itu kalau partai politiknya punya pikiran yang sama (berpikir menang) bagaimana cara memenangkan dengan sistem yang seperti itu, makanya ngakali - ngakalinya dengan kotak kosong itu cara yang paling gampang," ungkap Ganjar.
Menurut Ganjar, masyarakat bisa saja memilih kotak kosong, andaikan orientasi pilkada bukan memberikan pendidikan politik tapi hanya semata-mata kekuasaan saja.
"Jangan salah masyarakat suatu saat juga akan bisa melawan, dengan dia berpihak pada kotak kosong, sehingga kalau persentase kotak kosong itu tinggi, kalau pengalaman di Makassar itu menang maka ini peringatan buat partai politik, termasuk saya sendiri," paparnya.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait