SURABAYA, iNews.id - Sebanyak 361 perawat di Jawa Timur terkonfirmasi positif Covid-19 dalam kurun waktu tiga bulan terakhir. Dari jumlah tersebut, 13 di antaranya meninggal dunia.
Merespons data tersebut, Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jatim memberi bantuan ribuan alat pelindung diri (APD) bagi para perawat. APD ini berperan penting untuk melindungi mereka dari paparan Covid-19 saat bertugas memberikan pelayanan kesehatan.
"Kami juga menyalurkan santunan kepada perawat yang sedang menjalani perawatan maupun yang meninggal akibat terpapar Covid-19," ujar Ketua DPW PPNI Jatim Profesor Nursalam, Minggu (19/7/2020).
Menurutnya, selama pandemi Covid-19 dalam tiga bulan terakhir, ada ratusan perawat yang kini menjalani isolasi mandiri. Tingginya jumlah perawat yang terpapar covid-19 ini menjadi keprihatinan bagi PPNI. Sebagai bentuk dukungan moral dan semangat, DPW PPNI Jatim menemui para perawat yang sedang menjalani perawatan di rumah sakit dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
"Kami dari organisasi keprofesian selalu melihat fonemena fakta di lapangan banyaknya perawat yang terkonfirmasi positif. Kami perlu untuk melihat ke sana seperti yang sudah dilakukan di Kediri, Nganjuk dan Sidoarjo untuk memberikan dukungan semangat kepada teman-teman perawat,” ungkap
Dalam bantuan ini, PPNI Jatim membagikan 1.000 APD bagi perawat, di antaranya baju hazmat, masker, kacamata Goggle, Handsanitizer dan sarung tangan karet.
Data hingga saat ini, jumlah perawat positif Covid-19 di Jatim mencapai 361 orang. Surabaya menyumbang jumlah terbanyak sebanyak 171 orang disusul Sidoarjo 81 orang. Kemudian ke-13 perawat yang meninggal yakni berasal dari Tuban, Sidoarjo, Kota Malang, Sampang, Bojonegoro dan Probolinggo masing-masing satu orang. Kemudian Surabaya dengan tujuh perawat.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait