Salah satu siswi yang mendatangi Kantor Pores Jombang untuk diambil keterangan soal kasus dugaan pencabulan. (Foto: iNews/Muctar Bagus)

JOMBANG, iNews.id – Kantor Kepolisian Resor (Polres) Jombang, Jawa Timur (Jatim) mendalami dugaan kasus pencabulan puluhan siswi dari dua sekolah di wilayah hukumnya. Kasus pertama yakni laporkan 25 siswi asal salah satu SMP negeri yang mengaku dicabuli oknum guru mereka. Sementara kasus kedua, yakni dugaan pencabulan 10 siswi SMK kelautan oleh oknum ketua yayasan. Total terdapat sebanyak 35 korban, dengan 15 di antaranya per hari ini menjalani visum dan diambil keterangan.

Pantauan iNews, pemeriksaan secara maraton itu berlangsung di ruang Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kantor Polres Jombang, Kamis (15/2/2018) pagi. Sebanyak tiga dari 10 siswi SMK korban aksi cabul datang untuk memberikan keterangan. Di waktu yang hampir bersamaan, terdapat juga tujuh dari 25 siswi SMP yang menjalani pemeriksaan yang sama. Saking banyaknya korban dugaan kasus pencabulan, mereka bahkan harus mengantri untuk menjalani pemeriksaan petugas dan pengambilan visum.

Penasehat hukum 10 siswi SMK, Yudi Jayadi mengatakan, untuk pengambilan keterangan hari ini, memang belum diikuti semua siswa yang menjadi korban cabul. “Hari ini yang bersedia memberi keterangan baru tiga siswi. Totalnya ada 10 siswa yang menjadi korban cabul oleh oknum ketua yayasan,” ujarnya.

Dia menegaskan, pihak keluarga berharap pelaku diberi hukuman setimpal atas perbuatannya. “Kami menempuh jalur hukum agar secepatnya pelaku bisa diproses sesuai aturan dan ketentuan yang berlaku,” katanya.

Selain siswi SMK, terdapat juga sebanyak tujuh pelajar SMP yang menjalani pemeriksaan dan visum petugas. Sehari sebelumnya, sudah ada lima siswi yang menjalani pemeriksaan tersebut. Mereka diduga menjadi korban cabul oknum guru Bahasa Indonesia di salah satu SMP negeri di Kabupaten Jombang. Total sudah 12 yang divisum dan dimintai keterangan oleh petugas.

“Saya datang menemani putri saya menjalani pemeriksaan. Ada 25 siswa yang jadi korban guru cabul, namun baru 13 yang sudah melapor. Saya minta Dinas Pendidikan Jombang untuk menjadwalkan mengunjungi tiap sekolah agar hal seperti ini tidak berulang,” kata Latif, salah satu orang tua siswi SMP.

Latif mengaku syok atas peristiwa yang dialami anak gadisnya. Dia tidak menyangka jika putrinya mendapat perlakuan yang tidak senonoh oleh oknum guru di sekolahnya.

Informasi yang dihimpun, modus yang digunakan pelaku dalam melancarkan aksi dugaan pencabulan terhadap siswi SMP itu yakni dengan alasan merukiah tiap korbannya. Ketika saat proses rukiah berlangsung itulah, para korban yang masih belum tahu apa-apa ini justru menjadi korban pencabulaan pelaku yang merupakan guru mereka.


Editor : Donald Karouw

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network