Leptospirosis menyerang 249 warga Jatim. (Foto: dok Freepik)

Adapun gejala pemyakit ini antara lain, demam (>38°C), nyeri kepala, nyeri otot, malaise (lelah), serta mata tampak merah atau kekuning-kuningan. Mirip dengan demam berdarah, jika tidak segera tertangani, pasien terjangkit bisa meninggal dunia. 

"Saya minta pada masyarakat, jika merasakan gejala tersebut segera periksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat agar segera mendapatkan penanganan medis,” ujar Khofifah.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jatim Dr. Erwin Astha Triyono mengimbau masyarakat untuk meningkatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) saat musim hujan, khususnya bagi masyarakat yang tinggal di daerah rawan banjir karena banyak penyakit yang dapat ditimbulkan, di antaranya leptospirosis. 

"Kami telah menginstruksikan kepada kepala dinkes kabupaten/kota untuk meningkatkan sistem kewaspadaan dini dalam penanganan leptospirosis," katanya.

Menurutnya, kejadian leptospirosis tidak hanya berkaitan dengan banjir saja, namun juga terkait dengan air yang terkontaminasi urin hewan pembawa bakteri leptospira. Antara lain tikus, sapi, babi yang ada di sekitar lingkungan manusia.

 "Penularan leptospirosis bisa terjadi melalui kontak erat dengan binatang ternak yang terinfeksi dan terjadi pada pekerjaan yang berpotensi kontak dengan sumber infeksi,” katanya. 


Editor : Ihya Ulumuddin

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network