MALANG, iNews.id - Pusat perbelanjaan di Malang Raya masih sepi pengunjung, meski sudah dua pekan beroperasi. Beberapa mal bahkan mengaku perputaran uang belum sepenuhnya pulih karena omzet penjualan turun drastis.
"Masih jauh dari harapan. Karena kondisinya memang belum baik-baik saja. Kami masih upayakan agar omzet itu naik terus," kata Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Malang Raya, Suwanto, Jumat (10/9/2021).
Suwanto mengakui sejumlah mal mulai menggeliat pascapenutupan karena PPKM. Hanya saja kondisinya belum sesuai harapan.
"Jumlah kunjungan masih rendah dibanding dengan setelah PSBB. Saat itu (saat PSBB) bisa di angka 75-85 persen. Sekarang 30 persen per hari, weekend saja yang ramai," katanya.
Meski begitu para pengelola mal tak putus asa. Tampak, sejumlah promo dan potongan harga diberikan untuk memberi stimulus agar masyarakat kembali mau masuk dan berbelanja di pusat perbelanjaan. "Namun tentu yang utama yakni memberikan keyakinan bahwa saat masyarakat di mal aman dan terminimalisasi dari penularan Covid-19," katanya.
Langkah tersebut, kata Suwanto dilakukan hampir seluruh anggota asosiasi di Malang dan beberapa kota besar lain di Jawa Timur.
"Mencoba untuk pertama kampanye di mal itu aman dan nggak ribet. Karena asumsi masyarakat ribet, harus pakai peduli lindungi, dan sebagainya. Kedua, promo diskon. Kemudian memberikan value lebih buat mereka yang belanja," katanya.
Diketahui, penerapan PPKM di Malang Raya akhirnya turun level menuju level 3. Penurunan PPKM menuju level 3 ini membuat pusat perbelanjaan mal mulai bisa beroperasi.
Sebelumnya sejumlah mal dan pusat perbelanjaan di Malang Raya terpaksa menutup operasionalnya, imbas penerapan PPKM darurat pada 3 Juli 2021. Penutupan itu berlanjut hingga 30 Agustus lalu.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait