SURABAYA, iNews.id - Sebanyak 1.753 pegawai di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mendaftar sebagai orang tua asuh untuk 2.416 anak dari Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Mereka ramai-ramai mendaftar untuk membantu membiayai anak-anak dari keluarga miskin agar tidak putus sekolah.
“Alhamdulillah sampai hari ini, Senin 14 Juni 2021, sekitar pukul 09.26 WIB, sudah ada sebanyak 1.753 pegawai yang menjadi donatur. Mereka akan menanggung 2.416 anak asuh dari kalangan anak-anak MBR. Jumlah ini akan terus bertambah seiring berjalannya waktu,” kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Senin (14/6/2021).
Menurutnya, para donatur atau pegawai Pemkot Surabaya itu akan menyisihkan penghasilannya Rp125.000 setiap bulannya, dan akan berlaku sampai tiga tahun atau sampai anak itu lulus sekolah.
"Ini zakat penghasilan kami. Bisa dibayangkan kalau ini disatukan untuk membantu anak asuh ini. Pasti mereka akan sangat terbantu di tengah pandemi ini," katanya.
Melalui program ini, Wali Kota Eri mengaku ingin menumbuhkan rasa gotong-royong dan terus memupuk rasa cinta kasih kepada sesama. Makanya, program ini diawali dari lingkungan ASN di Pemkot Surabaya, termasuk Wali Kota Eri.
"Gotong-royong dan cinta kasih inilah yang akan menjadi awal kebangkitan sebuah kota dan negara," ujarnya.
Bagi Wali Kota Eri, jika sudah punya rasa gotong-royong dan cinta kasih yang tinggi, maka dia yakin berbagai masalah di Kota Surabaya akan bisa diatasi. "Fainsyallah bisa menyelesaikan berbagai masalah di Surabaya. Ini yang kita lakukan hari ini," katanya.
Di samping itu, Eri menjelaskan bahwa program anak asuh ini sebenarnya sudah ada sebelumnya dan sudah menggandeng beberapa perusahaan yang memberikan CSR-nya. Bagi dia, dalam membangun sebuah kota, harus melibatkan semua stakeholder, dia sadar pemerintah tidak bisa berjalan sendirian.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait