SUMENEP, iNews.id - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat, sebanyak 139 rumah rusak akibat gempa bumi dengan magnitudo 6,5 di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Gempa yang terjadi pada Selasa (30/9/2025) malam itu juga merusak 8 masjid, 11 sekolah , 3 puskesmas dan musala.
Tidak ada korban jiwa dalam gempa tersebut, namun enam orang luka-luka tertimpa material bangunan.
Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, ratusan rumah dan sejumlah fasilitas umum dilaporkan mengalami kerusakan di tiga kecamatan.
"Kerusakan paling parah terjadi di Kecamatan Gayam, yang menjadi pusat dampak gempa dan lokasi dengan intensitas guncangan tertinggi," kata Daryono, Kamis (2/10/2025).
Dia menyebutkan, di Kecamatan Gayam terdata 121 rumah rusak, 6 masjid, 1 musala, 8 sekolah, dan 1 puskesmas terdampak. Kecamatan Nonggunong: 17 rumah rusak, 2 masjid, 1 musala, dan 3 sekolah terdampak. Sedangkan Kecamatan Talango, satu rumah mengalami kerusakan.
Selain merusak rumah dan fasilitas umum, gempa juga mengakibatkan enam warga luka-luka akibat guncangan kuat tersebut. Seluruh korban kini menjalani perawatan di Puskesmas Gayam, Sumenep.
“Korban luka 6 orang dirawat di Puskesmas Gayam,” ujar Daryono.
166 Gempa Susulan
BMKG juga mencatat sejak terjadi gempa utama dengan magnitudo 6,5, terjadi 166 kali gempa susulan yang mengguncang Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.
Data terbaru menunjukkan dampak gempa semakin meluas dengan kerusakan signifikan pada rumah warga, fasilitas ibadah dan infrastruktur pendidikan.
BMKG sebelumnya merilis parameter gempa dengan magnitudo M6,0 setelah pembaruan analisis. Gempa berpusat di laut, pada koordinat 7,35° LS; 114,22° BT, berjarak 58 km arah tenggara Sumenep dengan kedalaman 12 km.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait