Polisi olah TKP pembacokan di tempat usaha martabak di Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang (Foto: Avirista Midaada / MPI)

4. Korban Dibacok Beberapa Kali 

Suami bacok istri ke sejumlah bagian tubuhnya. Pengakuan saksi Safarul Khoiri, awalnya dia tidak mendengar adanya cekcok pasutri tersebut.

"Nggak ada masalah. Sudah lama nggak ada cekcok, langsung membabi-buta gitu yang laki. Jadi diminta bawa minum sendiri, masuk berapa menit, apa 10 menit, langsung dengarnya ada keributan. Mau nolongin, dibilangin saya suaminya diancam," katanya.

Berdasarkan olah tempat kejadian perkara (TKP) memang ada beberapa luka yang dialami oleh korban diduga akibat bacokan. Luka dialami korban berada di tubuh bagian kanan, terutama di tangan.

"Luka darı istri di daerah tubuh bagian kanan sebelah tangan, karena mungkin menangkis mungkin darı suaminya melakukan penganiayaan," ucap Kanit Pidana Umum Satreskrim Polres Malang Iptu Andika Zanuar, dikonfirmasi pada Jumat (15/11/2024).

5. Saksi Diancama Pelaku

Tindakan pelaku memang di luar nalar akal sehat. Dia menganiaya istrinya pisau dan mengancam membunuh saksi Safarul Khoiri dan Samsul. Kedua pekerja bangunan di sekitar lokasi kejadian ini yang menolong korban.

"Saya tanya lapo bojone dibacoki (mengapa istrinya dibacok) terus dibilang jangan melok - melok (jangan ikut-ikut). Saya bantu katanya nggak boleh, dia bilangnya, saya suaminya," kata Safarul.

6. Aksi Pelaku Dihentikan Pekerja Bangunan

Safarul Khoiri salah satu pekerja bangunan yang juga saksi menuturkan, selama tiga hari terakhir tak pernah mendengar adanya pertengkaran antara kedua pasutri ini. Dia terkejut saat pelaku tiba-tiba langsung membacok istrinya secara membabi-buta dengan pisau dapur dan berusaha melerai. 

"Saya bantu ngambil tangga besi di situ, saya pukulkan di pipinya langsung agak berhenti, saya teriak minta tolong. Saya ambil tangga besi itu khawatirnya diterusin, kalau diterusin sudah mati tadi," tuturnya.

7. Pelaku dan Korban Dikenal Pasutri Sukses serta Harmonis  

Warga sekitar mengenal sosok kedua pasutri ini. Keduanya disebut sukses merintis jualan martabak lebih dari 3 tahun. Awalnya mereka berjualan kecil-kecilan di pinggir jalan, tapi saat ini mereka mampu membeli tanah dan membangun toko tempat usaha.

"Usahanya sudah lebih dari tiga tahun, dulu di Madyopuro (jualannya), terus pindah ke sini, di sini dua tahunan, ramai jualannya, punya cabang juga di Singosari," ujar Paat, tetangganya.

Pasutri ini merupakan pasangan muda. Mereka cukup aktif dan kerja keras. Bahkan sang istri atau korban beberapa kali juga mengendalikan tempat usahanya.


Editor : Donald Karouw

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network