Petugas mengevakuasi Galang Edhi Swasono (20) mahasiswa IPB yang hilang saat penelitian di Pulau Sempu Malang hingga akhirnya ditemukan tewas. (Foto: Basarnas Surabaya/ istimewa)

7. Tak sembarangan bisa masuk Pulau Sempu 

Selama penelitian pun personel Resort Konservasi Wilayah 21 Pulau Sempu juga melakukan pendampingan kepada 20 mahasiswa tersebut, dalam rangka pemantauan kawasan, selama mahasiswa itu ada di Pulau Sempu sejak 20 Desember lalu.

"Ada 4 personel kami yang melakukan pendampingan kepada para mahasiswa tersebut," ujar Kepala Resort Konservasi Wilayah 21 Pulau Sempu BBKSDA Jawa Timur, Purwanto.

Sementara itu, Kasi Konservasi BKSDA Jawa Timur IV Mamat Ruhimat menjelaskan, status cagar alam membuat Pulau Sempu tidak sembarang orang bisa masuk berwisata. Hal berbeda bila mereka datang bermaksud melakukan penelitian, maka pihaknya wajib memfasilitasi pulau di bawah pengelolaan BKSDA Jawa Timur.

"(Penelitian) bukan bersama BKSDA, tapi di wilayah BKSDA, kalau bersama wajib, kita hanya memfasilitasi saja. Cagar alam itu dijadikan penelitian salah satunya itu, untuk pendidikan, secara aturan diperbolehkan," ucap Mamat Ruhimat.

Selain itu, akses masuk ke Pulau Sempu hanyalah melalui Pantai Sendangbiru, yang menjadi akses dermaga pelabuhan para nelayan. 

8. Korban putuskan berpisah dari rombongan 

Fajar Rizki, teman korban mengungkapkan, saat hari Rabu kemarin itu Galang memutuskan berpisah dari rombongan dan mengambil sampel penelitian sendiri. Dia memang bersama tiga orang temannya khusus meneliti mengenai herpetofauna, di mana sebelum kejadian teman satu tim Galang yakni Aqil terlebih dahulu melakukan penelitian sendiri.

"Tim herpetofauna ini terdiri tiga orang untuk pengambilan datanya dibagi dua jalur, otomatis tiga orang dibagi dua jalur, dan Galang saat hari H ini ingin mengambil data sendiri, dua orang lain di bagian luar," tuturnya.

Menurutnya, mahasiswa asal Desa Gunung Langit, Kecamatan Kalibening, Kabupaten Banjarnegara itu ingin mencoba melakukan pengambilan sendiri. Apalagi temannya bernama Aqil disebut Fajar selama tiga hari sebelumnya yakni pada Senin (25/12/2023) hingga Rabu (27/12/2023) mengambil sampel data sendiri.

"Galang ingin mencoba untuk sendiri. Sebelum hari sebelumnya Galang dan Aqil survei di H-1 untuk jalur yang akan diambil penelitian data," ucapnya.

9. Cuaca dan ketiadaan jaringan jadi kendala pencarian 

Pencarian Galang melibatkan tim dari Basarnas Trenggalek dan tim gabungan dari kepolisian, TNI, PMI, Polairud, BPBD, dan beberapa relawan SAR yang ada di wilayah Malang selatan. 

Pencarian dilakukan dengan menggunakan kapal boat yang menyisir titik terluar Pulau Sempu.  Petugas sempat menemui kendala karena hampir di seluruh kawasan Pulau Sempu tidak ada sinyal komunikasi yang dapat diakses.

“Kendala pencarian faktor cuaca serta keterbatasan sinyal, namun kita terus mengupayakan pencarian melalui jalur darat maupun perairan,” terang Kasi Humas Polres Malang Ipda Muhammad Adnan.

10. Penyebab dugaan Galang tewas

"Korban diduga terpeleset dan kemudian jatuh ke telaga. Di situ lokasinya banyak karang-karang," kata Kasatpolairud Polres Malang AKP Slamet Subagyo saat dikonfirmasi wartawan pada Jumat (29/12/2023).

Dugaan jatuhnya korban kemudian ditelan ombak di batu karang itu diperkuat dengan hasil pemeriksaan ke jasad korban saat ditemukan. Saat itu petugas menemukan sejumlah luka di tubuh mahasiswa berusia 20 tahun tersebut.

"Kalau dari luka yang ada menunjukkan bekas terpeleset dan terjatuh dari karang dan masuk ke dalam laut," kata Bagyo.


Editor : Donald Karouw

Sebelumnya
Halaman :
1 2 3

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network