Warga Lamongan Sukses Rakit Pesawat Jenis STOL dan Kini Dipesan TNI AU 

LAMONGAN, iNews.id - Warga Lamongan sukses menciptakan pesawat jenis short take off landing (STOL). Pesawat berpenumpang dua orang ini bahkan telah dipesan oleh TNI AU. 

Pesawat berwana putih dengan kombinasi merah ini telah tiba di Desa Sumberagung, Kecamatan Modo, Kabupaten Lamongan. Keberadaan pesawat ini pun menyita perhatian warga. Tampak warga berbondong-bondong datang ke rumah Heri Suyanto untuk melihat pesawat rakitan milik heri yang terparkir di halaman rumah. 

Baca Juga

Viral Keranda Jenazah di Pasuruan Dibawa ke Kuburan dengan Berlari, Netizen: Orang Baik

Heri mengatakan, pesawat jenis ini memiliki panjang 7,3 meter dengan sayap 9,50 meter dan tinggi 3,7 meter. Pesawat berkapasitas dua orang ini dirakit Heri di rumah istrinya di wilayah Ciamis Jawa Barat. 

Kemudian pesawat dibawa pulang ke kampung halamannya di Desa Sumberagung, Kecamatan Modo menggunakan truk. Menurut Heri, pesawat buatannya merupakan pesawat latih atau pantau yang bisa terbang dengan ketinggian 10.000 kaki dengan bahan bakar 75 liter.

Baca Juga

Bongkahan Batu Besar Jatuh Timpa 2 Penambang di Tuban, 1 Tewas 

"Seluruh proses pembuatan pesawat, mulai dari desain hingga pengerjaaan saya lakukan seorang diri. Sedangkan untuk bahan, hampir semuanya saya datangkan dari luar negeri," katanya. 

Baca Juga

Hujan Deras dan Angin Kencang Terjang Surabaya, Pohon Tumbang Timpa 2 Mobil

Heri mengatakan, sengaja membawa pulang pesawat buatannya ke Lamongan untuk memotiwasi warga kampung, terutama para pamuda di tempat kelahirannya. Harapannya mereka bisa berkarya dan menjadi kebanggan Kabupaten Lamongan. 
 
Sebelumnya Heri Susanto telah merakit dua pesawat dan telah laku terjual ke negara Ceko dengan Rp2 miliar per unit. Sementara satu pesawat yang di bawa pulang ke kampung halamannya tersebut dipesan oleh TNI Angkatan Udara. 

Pesawat rakitan Heri ini menggunakan suku cadang dari luar negeri. Menariknya, pesawat ini tidak membutuhkan landasan panjang untuk terbang dan mendarat, sehingga cocok untuk digunakan di Indonesia yang merupakan negara kepulauan. 

Editor: Ihya Ulumuddin