Viral, Tarian Erotis di Kontes Burung Berkicau Surabaya
SURABAYA, iNews.id - Video tarian erotis di acara kontes burung berkicau di Surabaya, menjadi viral di media sosial. Dalam video tersebut, terlihat jelas dua orang penari memakai hot pant dan kaos yang sengaja digulung, menggerakkan tubuh sehingga membuat acara menjadi riuh.
Kicauan ratusan burung yang sedang berlomba tiba-tiba digantikan suara musik. Dua perempuan muncul sambil menari erotis. Sementara para peserta acara memberi uang langsung dengan memasukkannya ke baju penari. Sebagian menyelipkan uang ke celana dua perempuan yang sedang bergoyang.
Video ini akhirnya viral di media sosial dan memicu kontroversi di kalangan masyarakat. Tarian erotis itu dikhawatirkan ditonton oleh anak di bawah umur. Aparat Kepolisian Sektor (Polsek) Bubutan akhirnya memanggil panitia dan penari erotis untuk dimintai keterangan, terkait tarian erotis yang dinilai tidak layak dipertontonkan dalam acara tersebut. Jika terbukti ada unsur pornoaksi, maka panitia dan penari bisa diproses hukum.
“Peristiwa itu di daerah Koblen, bekas penjara di lapangan luas. Sementara ini, kami sudah memanggil tiga panitianya, penarinya satu orang, dan pemilik tempatnya. Kami mintai keterangan. Jika sudah terpenuhi semua unsur-unsurnya, akan dikenakan Undang-Undang Pornografi,” kata Kapolsek Bubutan Surabaya, Kompol Dies Ferraningtias.
Sementara, Ketua Panitia Lomba Kicau Burung Love Bird Bonek (LBB), Surabaya, Darusalam memaparkan, tarian erotis itu ditampilkan secara spontan. Alasannya, situasi perlombaan tersebut sempat memanas karena para peserta memprotes hasil penjurian. Panitia lalu berinisiatif menampilkan penari erotis untuk meredam suasana agar tidak ricuh.
“Itu bukan murni dari susunan acara kami. Saat jam istirahat SPG (sales promotion girl), kami minta mereka menari sebisanya untuk mencairkan suasana. Saat mereka menari, para peserta ternyata banyak yang memberikan uang. Kami sangat menyesal, khususnya untuk para kicau mania,” katanya, Kamis (18/1/2018).
Sementara itu, Yuan Abadi, warga yang menyaksikan video tersebut mengaku resah dengan beredarnya video tarian erotis. Dia mendesak polisi untuk mengusut kasus itu karena dianggap berbahaya jika ditonton oleh anak-anak.
“Video itu agak vulgar, apalagi beredar luas di medsos. Yang melihat juga tidak hanya orang dewasa. Saya harap penyebar segera diproses polisi,” ujarnya.
Editor: Muhammad Saiful Hadi