Viral Sekeluarga Mandi dan Cuci Baju di Kantor PDAM Malang gegara Kesal Air Pam Rumah Mati
MALANG, iNews.id - Video sekeluarga mandi dan mencuci baju di kantor PDAM TuguTirta Kota Malang viral di media sosial. Aksi sekeluarga terdiri atas suami istri dan tiga orang anak dilakukan sebagai bentuk protes karena air PDAM (pam) di rumah mereka macet sejak beberapa hari.
Aksi nyeleneh ini dilakukan keluarga Akhwan Afandi atau dikenal Babe Aphan, warga Perumahaan Alam Buring Inside ini karena kesal, lantaran aduan atas aliran air PDAM yang mati tak kunjung direspons.
Aphan mengatakan, dalam waktu sebulan air PDAM di rumahnya mati dua hingga tiga kali. Bahkan, gegara kondisi itu, dia dan keluarga sempat tidak bisa mandi hingga tiga hari.
"Itu yang membuat saya kesal, sehingga saya protes ke PDAM. Saya ajak istri dan anak saya mandi di sana," katanya, Minggu (28/5/2023).
Sebagaimana video berdurasi hampir tiga menit yang viral, Aphan bersama istri dan tiga anaknya datang ke kantor PDAM sambil membawa gayung, lengkap dengan sabun dan handuk. Begitu sampai di lantor PDAM dia langsung masuk menuju kantor utama.
Aksi Aphan dan keluarga ini pun diadang sekuriti, hingga terjadi perdebatan. Namun, Aphan bergeming dan tetap melanjutkan aksinya.
Sesaat kemudian dia bersama keluarganya sudah berada di kamar mandi. "Ini saya ada di toilet PDAM. Saya akan mandi, istri saya cuci baju. Tadinya mau mandi di ruang direktur. Tapi karena enggak ada akhirnya di sini," ujarnya.
Ditemui di rumahnya, Aphan mengakui atas semua aksinya tersebut. Hal itu dilakukan sebagai bentuk protes atas pelayanan PDAM yang buruk. "Katanya, pipanya bocor, masa gak selesai-selesai," ujarnya.
Diketahui, sejak beberapa tahun terakhir wilayah di sisi timur Kota Malang memang kerap terjadi gangguan aliran air PDAM. Pipa pecah menjadi alasannya.
Anehnya setelah aksi protes beberapa hari lalu, kini aliran air di rumah Babe Aphan kembali lancar dan tidak mengalami gangguan lagi. Warga berharap, Perumda Air Minum Tugu Tirta meningkatkan pelayanan kepada warg dalam ketersediaan air bersih.
Editor: Ihya Ulumuddin