Viral Pungutan Pembelian Mobil Operasional Sekolah, Kepala SMPN 1 Ponorogo Mundur

PONOROGO, iNews.id - Kepala SMPN 1 Ponorogo, Jawa Timur Imam Mujahid mundur dari jabatannya. Pengunduran dirinya menyusul kasus pungutan pembelian mobil operasional sekolah yang viral di media sosial. 

Imam Mujahid menyampaikan pengunduran dirinya kepada Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko pada pertemuan dengan seluruh kepala SMP se-Ponorogo. Saat menyerahkan surat pengunduran dirinya, Imam Mujahid meminta maaf telah membuat gaduh. Untuk itulah sebagai bentuk pertanggungjawaban dia mengundurkan diri. 

Baca Juga

Maling Ayam di Ponorogo Ditangkap Warga, Diikat di Tiang Lampu Jalan

“Saya menyampaikan maaf dan menyerahkan surat pengunduran diri kepada bupati,” kata Imam Mujahid.

Pengunduran inipun cukup haru dan sejumlah peserta pertemuan ikut meneteskan air mata. Bupati sempat memeluk Imam Mujahid sesaat menerima surat pengunduran diri. 

Baca Juga

Viral SMPN 1 Ponorogo Pungut Iuran hingga Rp1,8 Juta per Siswa untuk Beli Mobil Baru

bupati Sugiri Sancoko menyatakan, tidak akan serta merta menerima pengunduran diri tersebut. Dirinya akan melakukan evaluasi terhadap permasalahan yang ada di SMPN 1 Ponorogo. 

“Nanti akan ada evaluasi, apakah dikabulkan atau tidak,” katanya.

Baca Juga

Tersangkut Benang Layang-Layang, Tulang Hidung Bocah SD di Ponorogo Patah

Diberitakan sebelumnya, viral pungutan kepada siswa baru SMPN 1 Ponorogo terkait besaran uang sumbangan. Setiap siswa diminta membayar Rp1,8 juta untuk pengadaan komputer, gitar listrik dan mobil operasional sekolah seharga Rp265 juta. 

Selebaran surat pungutan ini viral di media sosial dan menjadi polemik. Dinas Pendidikan sudah memanggil dan mengklarifikasi komite sekolah dan kepala sekolah sehingga disepakati pengadaan mobil dibatalkan.  

Editor: Kuntadi Kuntadi