Viral Nenek di Bangkalan Dikeroyok Tetangga usai Cekcok Mulut, Begini Endingnya

BANGKALAN, iNews.id – Video aksi pengeroyokan terhadap seorang wanita paruh baya di Desa Cangkerman, Kecamatan Konang, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, viral di media sosial. Korban bernama Nurhayati dianiaya oleh sejumlah orang yang ternyata adalah tetangga samping rumahnya sendiri. 

Insiden tersebut terjadi tepat di halaman hingga beranda rumah korban. Dalam rekaman video yang diambil oleh anak perempuan korban, terlihat Nurhayati dikepung dan dipukul oleh beberapa orang. Meski berusaha melawan dan menepis pukulan, korban tampak kewalahan karena jumlah pelaku yang banyak. 

Baca Juga

Muda-mudi di Jayapura Dikeroyok di Depan Pomdam Cenderawasih, 4 Pelaku Ditangkap

Beruntung, aksi tersebut tidak berujung cedera fatal setelah tetangga lainnya datang melerai. Saat kejadian, diketahui tidak ada anggota keluarga laki-laki di rumah korban, sehingga Nurhayati hanya bisa pasrah menghadapi serangan tersebut.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, peristiwa ini bermula dari cekcok mulut antara korban dan salah satu tetangganya. Diduga karena tersulut emosi, sebanyak lima orang dari pihak tetangga—terdiri dari dua perempuan dan tiga laki-laki—langsung menyerang korban secara membabi buta. 

Baca Juga

Flash Ponsel Nyala, Pria di Cengkareng Dikeroyok Dikira Rekam Diam-Diam

Tak terima dengan perlakuan tersebut, Nurhayati dengan didampingi keluarganya resmi melaporkan kasus ini ke Mapolres Bangkalan. Sebagai bukti penguat, korban menyertakan hasil visum dan rekaman video yang diambil oleh anaknya. 

Kasat Reskrim Polres Bangkalan, AKP Hafid Dian Maulidi mengatakan, sudah menerima laporan pengeroyokan tersebut. 

"Benar telah terjadi pengeroyokan yang dipicu cekcok mulut. Korban sudah dilakukan visum dan memang antara korban serta para pelaku adalah tetangga,” katanya, Jumat (26/12/2025).

Dia mengatakan, penyidik kini akan memanggil beberapa pihak yang terlibat dalam insiden tersebut termasuk saksi korban. 

“Tindak lanjut selanjutnya, kami akan memeriksa sejumlah saksi dan melakukan gelar perkara untuk menentukan langkah hukum berikutnya," ujar AKP Hafid. 

Editor: Kastolani Marzuki