Video Aksi Perkelahian Pelajar Perempuan di Mojokerto Viral, Polisi Cari Lokasi Kejadian

MOJOKERTO, iNews.id - Video berisi aksi perkelahian antarremaja perempuan di Mojokerto, Jawa Timur (Jatim) viral di berbagai media sosial. Polisi masih menyelidiki lokasi terjadinya aksi baku antam dalam video tersebut.

Dalam video berdurasi 14 detik itu nampak puluhan remaja perempuan yang diperkirakan berstatus pelajar saling baku hantam di tengah jalan cor area persawahan. Sementara beberapa remaja lainnya nampak berdiri sembari menonton. Dalam video juga ada tulisan tanda lokasi Bangsal, Mojokerto.

Baca Juga

Perkelahian Berujung Maut saat Pesta Pernikahan di Kalteng Digelar Warga

Kapolsek Bangsal, AKP Suliyanto menyatakan, masih berupaya melakukan pendalaman. "Karena dalam video itu tertera lokasi Bangsal Mojokerto, sehingga petugas Reskrim tengah berupaya mencari lokasi tersebut," katanya, Minggu (25/10/2020).

Suliyanto mengaku belum bisa memastikan lokasi aksi perkelahian belasan remaja perempuan itu. Kendati dalam video tersebut tertera tulisan yang menunjukan jika video itu diambil di Kecamatan Bangsal.

Baca Juga

Pesta Pernikahan Berujung Perkelahian di Nias, 1 Orang Tewas dan 1 Luka Berat

Hingga kini, petugas juga belum menerima laporan adanya aksi perkelahian antar remaja putri itu. Pihaknya masih melakukan pencarian kemungkinan lokasi ada di jalan baru daerah perbatasan Mojoanyar-Bangsal.

“Sejak kemarin sudah menjadi atensi kita. Namun, hingga kini lokasi tersebut belum kita temukan. Termasuk mencari ciri-ciri remaja dalam video tersebut," katanya.

Dia enggan gegabah untuk menyimpulkan viralnya video adu jotos antar pelajar perempuan tersebut merupakan kabar bohong (hoaks). Tim masih menyelidiki sebelum menyimpulkan keabsahan kabar lokasi dalam video perkelahian pelajar putri itu.

"Bisa jadi kejadianya lama, atau bagimana, namun yang jelas lokasi dalam video itu belum bisa ditemukan sampai saat ini. Tentunya kita sesuaikan dengan ciri-ciri dalam video itu, seperti bangunan dan beberapa petunjuk lain," katanya.

Editor: Umaya Khusniah