Urine Positif Sabu, Sopir Truk Tangki BBM Terguling di Blitar Ditangkap
BLITAR, iNews.id - Polres Blitar mengamankan Mochamad Alik (47), sopir truk tangki BBM yang terguling di Kelurahan Bence, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, pada Kamis (6/10/2022). Dia ditangkap lantaran diduga mengonsumsi narkoba jenis sabu-sabu.
Dugaan itu terungkap saat kepolisian melakukan pemeriksaan urine sang sopir pascakecelakaan tunggal terjadi.
"Kami sudah tes urine dan ternyata positif sabu-sabu. Saat ini sudah dilimpahkan ke bagian reskoba," kata Kasi Humas Polres Blitar Udiyono ketika dikonfirmasi, Jumat (7/10/2022).
Saat ini, kasus itu masih diselidiki Satres Narkoba Polres Blitar. Polisi mengusut sumber barang haram itu.
Sebelumnya, sebuah truk tangki BBM terguling di Kelurahan Bence, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, Kamis (6/10/2022). Lalu lintas di sekitar lokasi sempat lumpuh akibat posisi truk menutup sebagian besar lajur.
Kendaraan itu terguling diduga akibat mengalami selip saat melintas.
"Kami evakuasi kendaraan itu dengan alat berat. Sekarang sudah proses," kata Kasi Humas Polres Blitar Iptu Udiyono di Blitar, Jumat (7/10/2022).
Saat terguling, kendaraan benomor polisi L 8851 UL yang dikemudikan Mochamad Alik (47) itu mengangkut muatan BBM jenis Pertalite sebanyak 8.000 liter dan Biosolar sebanyak 16.000 liter.
Udiyono menjelaskan, truk tangki BBM tersebut semula melaju dari timur ke barat. Ketika memasuki jalan di Kelurahan Bence, truk mengalami selip dan terguling.
Polisi yang mendapatkan laporan itu langsung ke lokasi, mengamankan tempat kejadian, menutup jalur, dan melakukan pengalihan arus lalu lintas. Hal ini dilakukan agar proses evakuasi kendaraan berjalan aman, terlebih lagi isi kendaraan masih penuh dengan BBM.
"Kami juga menghubungi damkar, koordinasi dengan Depo Pertamina Malang untuk proses evakuasi. Untuk sopir tidak ada yang luka, namun kami periksa tes urine," kata dia.
Dia menambahkan, petugas terkait juga melakukan pemindahan isi BBM yakni Pertalite dan Biosolar terlebih dahulu, baru pengangkutan tangki. Hal ini sesuai dengan SOP dari Pertamina, guna menghindari kebakaran.
"Kami juga mengimbau masyarakat agar tidak mendekat ke lokasi karena rawan terjadi kebakaran apabila ada yang merokok," ujar dia.
Proses evakuasi berjalan cukup lama. Setelah sekitar 12 jam, proses evakuasi baru berhasil dilakukan. Kendaraan itu akhirnya bisa diderek ke lokasi yang lebih aman dan arus lalu lintas pun juga bisa kembali lancar.
Editor: Rizky Agustian