Tuntut Kesejahteraan, Ribuan Pengemudi Taksi Online Malang Raya Mogok Massal

MALANG, iNews.id - Ribuan pengemudi taksi dan ojek online di Malang mogok kerja massal, Senin (18/9/2023). Massa yang tergabung dalam Malang Online Bersatu (MOB) ini turun ke jalan, berunjuk rasa menuntut pemerintah daerah memfasilitasi kesejahteraan ojol sesuai SK Gubernur Nomor 188/290/KPTS/013/2023 tentang Tarif Angkutan Sewa Khusus di Provinsi Jatim.
Datang sekitar pukul 10.00 WIB, ribuan pengemudi ojol memarkirkan kendaraannya di kawasan Bundaran Tugu Malang dan menggelar orasu.
"Kami datang bukan melakukan kerusuhan tapi kami datang untuk memperjuangkan hak kami. Kami minta pemerintah memberikan sanksi ke aplikator yang tidak taat pada keputusan Gubernur Jawa Timur," ucap salah satu peserta demo, saat berorasi di depan kantor DPRD.
Presidium Malang Online Bersatu Guruh, mengungkapkan, aksi kali ini merupakan akumulasi kekecewaan para pengemudi taksi dan ojek online. Sebab, aturan tarif minimal Rp 3.800 per kilometer untuk roda empat mobil, sama sekali tidak ditaati oleh penyedia aplikasi.
"Kalau seusai SK Gubernur seharusnya untuk keputusan tarif dasar Rp3.800 per kilometernya untuk roda empat. Tapi, saat ini apa yang diterima mitra sekarang masih jauh dari keputusan gubernur," katanya.
Kekecewaan inilah yang membuat dia dan ribuan pengemudi dan ojek online memutuskan turun ke jalan mogok beroperasi selama sehari ini. Dia mengklaim tidak hanya dari komunitas taksi online saja, melainkan juga ojek online.
"Mereka (penyedia aplikasi transportasi online) tidak memiliki alasan untuk menerapkan keputusan itu. Tidak pernah ada alasan. Ini antara roda dua dan empat kita tergabung dalam malang online bersatu. Kami menyatakan tidak beroperasi hari ini," tuturnya.
Akibat tidak dipatuhinya aturan tarif dasar oleh penyedia aplikasi membuat kesejahteraan para pengemudi taksi dan ojek online menurun drastis. Di taksi online misalnya, biasanya membawa pulang Rp400.000 per hari, namun kini tinggal Rp100.000 saja.
"Mohon untuk penutupan pembukaan driver baru di Malang Raya. Karena semakin banyak persaingan semakin sedikit pendapatan driver," katanya.
Editor: Ihya Ulumuddin