Tragis! 2 Orang di Malang Tewas usai Tenggak Miras Oplosan, 4 Kritis

MALANG, iNews.id - Minuman keras (miras) oplosan kembali memakan korban di Malang. Kali ini dua orang tewas dan empat lainnya kritis usai menenggak minuman setan tersebut.
Petaka itu terjadi setelah enam warga Dusun Leses, Desa Ngijo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang menggelar pesta miras oplosan pada Senin (8/5/2023). Dua korban tewas sempat mendapat perawatan beberapa saat di Rumah Sakit (RS) Prasetya Husada, Karangploso, Malang, namun nyawanya tidak tertolong.
Hasil penelusuran di lapangan, lokasi pesta miras berada di belakang permukiman warga Dusun Leses, Desa Ngijo, Kecamatan Karangploso. Lokasi tersebut tak jauh dari area pemakaman umum dusun setempat.
Garis polisi masih terpasang di lokasi kejadian di antara pojokan tembok batas permukiman warga dengan jalan setapak menuju pemakaman. Lokasi yang berada di belakang rumah warga membuat lokasi kejadian ini sepi dari aktivitas warga.
Kapolsek Karangploso Iptu Bambang Subinanjar membenarkan, informasi adanya pesta miras yang memakan korban. Tetapi ia belum menerima laporan secara langsung dari masyarakat. Penelusurannya ada enam orang yang melakukan pesta miras oplosan.
"Jadi kami tidak ada laporan, tapi kami mendapatakan informasi. Kemudian kamu cek, anak buah saya kami suruh cek untuk kebenaran berita tersebut. Kejadiannya Senin kemarin," ucap Bambang Subinanjar ditemui di Mapolsek Karangploso, pada Rabu petang.
Dirinya baru mengetahui informasi adanya korban tewas pada Selasa malam (9/5/2023) atau sehari setelah pesta miras terjadi. Ketika mengetahui informasi tersebut anggotanya mengecek ke rumah salah satu korban dan mendapati korban miras telah disalatkan dan bersiap untuk dimakamkan.
"Setelah di salatkan kemudian korban di semayamkan, rencananya keesokan harinya (hari ini) dimakamkan. Memang pesta meras itu dilaksanakan oleh enam orang. Untuk yang meninggal dunia dua, sedangkan yang dirawat di rumah sakit dua dan di rumah dua," tuturnya.
Polisi belum memintai empat korban miras karena kondisinya belum memungkinkan dimintai keterangan. Bahkan dua orang yang dirawat di RS UMM juga kritis tak sadarkan diri.
"Belum kami mintai keterangan karena kondisinya masih kritis dan belum memungkinkan," katanya.
Editor: Ihya Ulumuddin