Tolak Cerai, Ibu di Malang Ancam Habisi Anak Kandung dan Bunuh Diri

MALANG, iNews.id - Seorang ibu di Malang mengancam akan membunuh anak kandungnya dan bunuh diri. Ancaman itu disampaikan pelaku berinisial RR, warga Bululawang kepada suaminya yang tengah bekerja di Mojokerto.

Beruntung, ancaman itu cepat dilaporkan kepada polisi, sehingga rencana nekat RR bisa digagalkan. Polisi berhasil mendatangi RR untuk memberikan penyadaran, lalu menitipkannya kepada tokoh masyarakat dan lingkungan sekitar. 

Baca Juga

Sosok Mahasiswi UMY Tewas Lompat dari Lantai 4 Asrama, Anak Sulung yang Tertutup

Kasi Humas Polres Malang Iptu Ahmad Taufik mengatakan, ancaman pembunuhan dan bunuh diri itu diketahui polisi usai menerima pesan pribadi (DM) dari suami RR, MAB lewat Instagram Polres Malang @polresmalang_polisiadem pada Senin (3/10/2023) pukul 05.30 WIB. 

"Kita menerima chatting DM dari Instagram suaminya di luar kota kerja," katanya, Selasa (3/10/2023) sore.

Baca Juga

Mahasiswi UMY Tewas Lompat dari Lantai 4 Asrama Dimakamkan di Lampung

Menindaklanjuti laporan aduan tersebut, kemudian kata Taufik Humas Polres Malang meneruskan informasi ke Polsek Bululawang dan Bhabinkamtibmas setempat. Selanjutnya, kepolisian langsung bergerak mencari rumah berdasarkan informasi aduan di Instagram.

Dari sanalah sang ibu berinisial RR ini memang tengah mengalami permasalahan rumah tangga dengan suaminya. RR pun lantas mengancam ke suaminya akan membunuh anaknya dan lantas bunuh diri.

Baca Juga

Tangis Keluarga Pecah Sambut Jenazah Mahasiswi UMY Tewas Lompat dari Lantai 4 Asrama

"Gara-garanya mau dicerai. Keduanya sudah pisah ranjang sejak lama dan sekarang pengajuan proses cerai," tuturnya.

Beruntung, ancaman itu cepat sampai ke telinga polisi, sehingga dilakukan upaya pencegahan. "Kami tindak lanjuti langsung, menugaskan Polwan Polsek Bululawang melaksanakan sambang dan konseling," katanua. 

Kemudian polisi juga menugaskan tiga pilar desa untuk melakukan pemantauan. Kepolisian juga menitipkan perkembangan ibu dan anak itu ke ketua lingkungan setempat. 

"Pengawasan harus dilakukan terus-menerus. Tapi kita kasih nomor telepon sewaktu-waktu yang bisa dihubungi," katanya.

Editor: Ihya Ulumuddin