Terungkap! Ini Alasan Pria Pasuruan Nikahi Wanita dengan Mahar Unik 2 Sound Queen

PASURUAN, iNews.id – Prosesi akad nikah di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan, itu viral di media sosial. Penyebabnya, mahar yang diberikan pria kepada pasangannya sepasang sound queen 18 inci seharga Rp4 juta.

Pengantin pria tersebut yakni, Choirul Ricky Angkoso, warga Desa Bulukandang, Kecamatan Prigen. Dia menikahi Wanita yang juga tetangga rumahnya, Wiwid, dengan mas kawin yang tak biasa tersebut.

Baca Juga

Resepsi Pernikahan Warga di Semarang Digelar di Tengah Banjir

Staf Pelayanan KUA Prigen, Fahrur Rodji, membenarkan adanya akad nikah dengan mahar unik tersebut yang berlangsung pada Jumat (14/11/2025). Ia menjelaskan bahwa sebelum prosesi akad, kedua mempelai sudah menjalani pemeriksaan atau rapak untuk memastikan kejelasan mahar, yakni berupa Sound Queen 18 Inci.

Permintaan Istri

Choirul Ricky Angkoso menjelaskan bahwa mahar unik tersebut merupakan permintaan sang istri sebelum resmi dinikahi.

Baca Juga

Viral Lagi Janji Pernikahan Hamish Daud untuk Raisa: I Will Always Be There for You

"Awalnya begini. Sebelum akad nikah sudah saya tawari mau mahar apa. Calon istri meminta itu, agar bisa menjadi usaha sendiri,” katanya, Rabu (19/11/2025).

Hal ini didasari oleh latar belakang Choirul yang merupakan pengusaha sound horeg (sistem suara keras) dan sering menyewakan peralatan sound system. Sementara itu, sang istri diketahui sering menonton pertunjukan musik keras (sound horeg) tersebut hingga akhirnya keduanya saling mengenal dan menjalin asmara.

Ricky menyebut, sebelum akad nikah, ia telah memberikan pilihan mahar, namun sang istri meminta dua buah Sound Queen 18 Inci yang ditaksir seharga Rp4 juta. Selain sound queen, pihak laki-laki juga memberikan seperangkat alat salat sebagai mahar pelengkap.

Fenomena mahar unik ini menambah deretan kisah pernikahan kreatif yang mencuri perhatian warganet. Bagi Choirul dan Wiwit, mahar speaker tersebut bukan hanya simbol cinta, tetapi juga representasi hobi dan harapan mereka untuk membangun keluarga yang sakinah, mawaddah, warrahmah (samawa).

Editor: Kastolani Marzuki