Terkena OTT KPK, Bupati Sidoarjo Saiful Ilah: Aku Dewe Nggak Eruh Rek!

SURABAYA, iNews.id - Setelah empat jam menjalani pemeriksaan, Bupati Sidoarjo, Jawa Timur (Jatim), Saiful Ilah dibawa penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ke Jakarta, Rabu (8/1/2020) pagi. Saiful dibawa keluar dari tempat pemeriksaan sementara di Subdit Tipidkor Ditreskrimsus Polda Jatim sekitar pukul 04.30 WIB dan langsung menuju Gedung Merah Putih, KPK di Jakarta.

Selain Saiful, enam pejabat dan kontraktor juga turut dibawa. Mereka di antaranya Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Sidoarjo, Arie Suryoni; dua orang staf protokoler (ajudan), Budiman dan Novi; satu orang kontraktor, Gufron; dan dua pejabat lain.
Pantauan iNews.id, Bupati Saiful keluar dari ruang penyidik dengan berpeci dan mengenakan masker. Dengan pengawalan ketat aparat, Saiful digiring ke dalam bus menuju bandara diikuti enam orang lainnya.

"Halo-halo. Ada apa. Nggak ada apa-apa. Aku dewe nggak eruh rek (Saya sendiri tidak tahu)," kata Saiful sambil berjalan menuju ke dalam bus.

BACA JUGA: OTT Bupati Sidoarjo, KPK Bawa 3 Pejabat Pemkab ke Polda Jatim

Bupati Saiful Ilah serta beberapa pejabat dan kontraktor ini terjaring operasi tangkap tangan KPK di pendopo Kabupaten Sidoarjo pada Selasa (7/1/2020) malam. Mereka lantas dibawa penyidik lembaga antirasuah ke Subsit III Tipidkor Ditreskrimsus Polda Jatim untuk pemeriksaan.

Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko, belum bisa memberikan keterangan terkait OTT KPK ini. "Maaf kegiatan instansi lembaga KPK, saya tidak bisa menyampaikan di luar kapasitas dan saya belum dapat info," katanya.

Sebelumnya, Plt juru bicara KPK Ali Fikri membenarkan ada penangkapan kepala daerah di Sidoarjo. Mereka ditangkap terkait kasus pengadaan barang dan jasa.

"Benar, KPK telah mengamankan seorang kepala daerah dan beberapa pihak lainnya di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur terkait pengadaan barang dan jasa," katanya.

Editor: Umaya Khusniah