Tempat Relokasi Korban Erupsi Gunung Semeru Ditargetkan Tuntas 2 Pekan
LUMAJANG, iNews.id - Bupati Lumajang Thoriqul Haq menargetkan relokasi korban erupsi Gunung Semeru selesai dalam waktu dua pekan. Relokasi itu disiapkan karena posko pengungsian kurang kondusif dan bisa menimbulkan persoalan kesehatan baru bagi para korban.
Thoriq mengatakan, tempat relokasi pengungsu Gunung Semeru akan ditata layaknya sebuah perumahan baru. Karena itu dia tengah menyiapkan sejumlah lokasi yang saat ini masih dalam tahap kajian.
"Akan kami rapikan dan kami tata, baik jalannya, airnya sebagai kebutuhan dasar, fasilitas umum akan kita pikirkan semua," katanya, Sabtu (11/12/2021).
Nantinya setelah dua minggu ke depan, akan segera diputuskan lokasi mana saja yang akan digunakan. "Yang pasti akan segera diputuskan tempatnya, ditargetkan dua minggu sudah clear, segera kita putuskan, alat berat dan pekerja harus segera jalan," ucapnya.
Dia berharap, dengan percepatan itu, semua persoalan bencana satu persatu akan segera tuntas. "Masyarakat harus kembali menjalani hidup secara normal, menjalani recovery," tuturnya.
Sementara itu Camat Pronojiwo Abdillah Irsyad mengaku telah mendengar beberapa wilayah yang dijadikan calon tempat relokasi warga, salah satunya daerah Piket Nol. Tetapi Irsyad enggan menerangkan lebih jauh apakah itu merupakan rekomendasi dari kecamatan, keinginan warga, atau dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang.
"Kalau nama itu keinginan warga, kami kurang tahu, yang ngerti pimpinan kami," katanya.
Beberapa warga Dusun Umbulan, Desa Supiturang menyebutkannya telah keluar nama Piket Nol, yang menjadi calon tempat relokasi warga di Desa Supiturang yang terdampak erupsi Gunung Semeru.
Atas rencana itu, sejumlah pengungsi mengaku pasrah. Bagi mereka yang terpenting yakni ada tempat aman untuk berlindung dari ancaman erupsi Gunung Semeru.
"Katanya mau dipindah ke Piket Nol, saya mau saja. Itu memang terlalu jauh, tapi nggak apa-apa asalkan selamat. Dari pada dekat kalau nggak selamat ya susah juga," kata warga Dusun Umbulan RT 10 RW 4, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Poniman.
Editor: Ihya Ulumuddin