get app
inews
Aa Text
Read Next : Kisah Turis Jerman, Senang Jadi Guru Madrasah Ibtidaiyah di Langkat

Telantar, Puluhan Siswa SD di Bojonegoro Belajar di Teras Sekolah Tanpa Guru 

Rabu, 26 Juli 2023 - 09:49:00 WIB
Telantar, Puluhan Siswa SD di Bojonegoro Belajar di Teras Sekolah Tanpa Guru 
Siswa SDN Sumberejo 3 belajar di teras tanpa guru. (Dedi Mahdi).

BOJONEGORO, iNews.id - Puluhan siswa SD Negeri Sumberrejo 3, Kabupaten Bojonegoro telantar. Hampir dua pekan atau sejak masuk tahun ajaran baru 2023-2024 ini mereka tidak bisa masuk ke ruang kelas dan terpaksa belajar di teras tanpa guru

Kondisi ini terjadi kerena aktivitas sekolah ditutup usai diputuskan merger atau bergabung ke SD Negeri Sumberrejo 2. Sejak saat itu, kepala sekolah dan semua guru juga ikut pindah, setelah mendapat surat keputusan (SK) untuk mengajar di sekolah yang baru. 

Namun, keputusan itu rupanya tidak diikuti oleh sebagian siswa dan orang tua. Mereka menolak pindah dan memilih bertahan di sekolah tersebut. 

Salah seorang siswa, Muridan, mengaku, tidak ingin pindah karena masih ingin sekolah di tempatnya yang lama. "Gak bisa masuk, sekolahnya dikunci," katanya. 

Sementara itu, sejumlah wali murid mengaku, mereka menolak merger karena dianggap tak sesuai prosedur. Mereka juga beralasan, selama ini Dinas Pendidikan tidak pernah melibatkan para wali murid sebelum keputusan merger sekolah dilakukan. 

Alasan lainnya, sekolah yang baru juga dianggap terlalu jauh, lebih dari dua kilometer, sehingga memberatkan para wali murid dan siswa. "Di sana (SDN 2 Sumberrejo) terlalu jauh. Kasihan anak-anak. Apalagi, banyak yang miskin dan yatim, tidak punya sepeda," kata salah seorang wali murid, Mariyono.

Menanggapi masalah itu, Bupati Bojonegoro Anna Muawanah, mengatakan, kebijakan merger sekolah dilakukan untuk menjaga mutu pendidikan. Karena selama ini Pemkab Bojonegoro masih kekurangan tenaga pengajar atau guru. 

"Aturannya, satu sekolah ada sembilan guru. Rasio muridnya juga harus terpenuhi. Persoalannya, di Bojonegoro ini masih kekurangan guru. Masih kurang 4.039 guru," katanya. 

Karena itu, beberapa sekolah terpaksa harus digabung agar mutu pendidikan terjaga. "Di Sumberejo ini ada tiga sekolah dan rasio muridnya masih sangat kurang. Karena itu diputuskan untuk merger," katanya. 

Diketahui, selain di SDN Sumberejo 3, kondisi siswa telantar juga terjadi di SDN Megale 1 di Kecamatan Kedungadem dan SDN Kauman 2 di Kecamata Baurno. Penyebabnya juga sama, sekolah mereka dimerger dan mereka menolak. 

Editor: Ihya Ulumuddin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut