Tangis Haru Mediasi Pencurian, Korban Cabut Laporan dan Beri Bantuan Sembako ke Pelaku
BANYUWANGI, iNews.id - Tangis haru mewarnai mediasi kasus pencurian antara pelaku dan korban di Balai Desa Wonosobo, Kecamatan Srono, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Korban memaafkan pelaku dan mencabut laporan. Bahkan dia memberikan bantuan sembako untuk keluarga pelaku pencurian.
Korban pencurian Bambang Suhermanto mengaku sengaja memberikan sembako kepada AS dan keluarganya karena rasa iba melihat kondisi ekonomi mereka. Apalagi di masa pandemi Covid-19 ini, masyarakat merasakan susahnya mencari uang.
“Dengan melihat kondisi ekonomi pelaku, situasi pandemi yang serba susah atau sulit, serta lebih menyadarkan pelaku dengan hati nurani,” ujar Bambang kepada wartawan, Jumat (26/11/2021).
Terlebih, kata Bambang, pelaku sudah mengaku jera dan tidak akan melakukan perbuatannya lagi. Pelaku diketahui mencuri kompresor pendingin ruangan dan beberapa besi milik korban.
“Saya memutuskan untuk tidak melanjutkan perkara pencurian ini,” kata Bambang.
Dia juga mengapresiasi pelaku yang berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya. Kemudian dia memberikan paket sembako pada pelaku dan keluarganya berupa beras, minyak goreng dan telur.
“Hanya tali asih saja. Semoga ini berkenan dan bermanfaat bagi keluarga saudara saya ini,” ucapnya.
Bambang juga mengapreasi kinerja Polsek Srono yang telah mengungkap kasus tersebut. Dengan sigap, pelaku bisa diungkap dan melakukan mediasi hingga kasus ini diselesaikan secara kekeluargaan.
“Saya sangat mengapresiasi kinerja hebat polisi, khususnya Sektor Srono Polresta Banyuwangi,“ ujarnya.
Sementara itu, pelaku pencurian AS mengucapkan terima kasih atas dicabutnya berkas laporan. Dia bahkan tak menyangka jika mendapatkan paket sembako dari korban aksi pencurian.
“Jujur saya kapok. Saya malu sama Pak Bambang. Malu besarnya hati Pak Bambang, sampai bantu keluarga saya. Saya malu. Saya orang paling jahat, jujur saya malu ketemu orang baik seperti itu, malah saya ingin niru hatinya Pak Bambang,” ujar AS.
Dia mengaku mencuri lantaran terdesak kebutuhan ekonomi.
“Karena tak punya uang pak. Saya harus menghidupi keluarga dari saya sendiri serta orang tua,” katanya.
Tak lupa, dia juga mengucapkan terima kasih kepada Bambang Suhermanto yang telah peduli dengan keluarganya atas sembako yang diberikan. Selain itu, meski sudah dirugikan masih membuka pintu maaf padanya dan keluarga.
“Terima kasih pak. Mohon maaf sebesar-besarnya atas kekhilafan saya,” ucap AS.
Editor: Donald Karouw