Sungai Bengawan Solo Siaga 1, 35 Desa di Bojonegoro Terancam Banjir
BOJONEGORO, iNews.id - Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro siaga satu. Status ini dikeluarkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro menysul debit air Sungai Bengawan Solo yang terus meningkat.
Berdasarkan tiang ukur di utara pasar Bojonegoro, ketinggian air Sungai Bengawan Solo telah menyentuh angka lebih dari 12 meter di atas permukaan laut. Itu berarti sungai terpanjang di Pulau Jawa sudah masuk pada level siaga satu atau siaga hijau menuju kuning bencana banjir.
Peringatan tersebut disampaikan Kepala Pelakana BPBD Kabupaten Bojonegoro Ardhian Orianto berdasarkan kondisi lapangan serta perkiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Bahwasanya, terjadi potensi bencana hidrometeorologi basah di wilayah sepanjang aliran Sungai Bengawan Solo.
"Perkiraan BMKG, potensi bencana hdrimeteorologi basah (banjir) ini terjadi hingga Desember mendatang. Sebab, diperkirakan terjadi hujan dengan intensitas sedang ke tinggi," ujarnya.
Ardhian mengatakan, untuk wilayah Bojonegoro, sedikitnya terdapat 35 desa di empat kecamatan yang terancam banjir luapan Sungai Bengawan Solo. Keempat kecamatan itu yakni Kecamatan Kota Bojonegoro, Balen, Kanor dan Baureno.
Karena itu pihaknya mengimbau agar warga, terutama yang tinggal di sekitar bantaran Sungai Bengawan Solo untuk tetap waspada. Sebab, saat ini sedang ada fenomena hidrometeorologi basah, yang bisa memicu hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang.
Sementara itu, pantauan di lokasi, permukaan Sungai Bengawan Solo terus meningkat dengan aliran yang cukup deras. Meski begitu, perahu penyeberangan tradisional terlihat beroperasi di tengah derasnya arus sungai.
Editor: Ihya Ulumuddin