get app
inews
Aa Text
Read Next : Anggota DPRD Manggarai Hima Domi Berikan Bingkisan Pakaian Misa Natal untuk Umat Paroki Kumba

Silaturahmi ke Ponpes Al Amanah Junwangi, TGB Zainul Majdi Bicara Kepemimpinan yang Sehat

Senin, 05 Desember 2022 - 12:22:00 WIB
Silaturahmi ke Ponpes Al Amanah Junwangi, TGB Zainul Majdi Bicara Kepemimpinan yang Sehat
Ketua Harian Nasional Partai Perindo TGB HM Zainul Majdi (tengah) berbincang dengan Pengasuh Ponpes Al Amanah Junwangi, Krian KH Nurcholis Misbah, didampingi Waketum Partai Perindo Boyke Novrizon. (Foto: Istimewa)

SIDOARJO, iNews.id - Ketua Harian Nasional Partai Perindo TGB HM Zainul Majdi mengatakan suasana kebatinan masyarakat harus terus dijaga menjelang Pilpres 2024. Pernyataan itu disampaikan saat bersilaturahmi dengan pengasuh Ponpes Al Amanah Junwangi, Krian KH Nurcholis Misbah. 

Pada kesempatan tersebut, Kiai Nurcholis menyampaikan kerisauan terkait benturan masyarakat yang mulai muncul. 

"Gesekan-gesekan ini mulai kelihatan Tuan Guru," kata dia, Senin (5/12/2022). 

Kiai Nurcholis pun menanyakan mengenai awal mula TGB akhirnya memutuskan bergabung dengan Partai Perindo. Dia mengaku memantau Partai Perindo dari jauh yang dikenal peduli terhadap UMKM dan rakyat kecil ini.

Menanggapi pertanyaan Kiai Nurcholis, TGB mengaku proses dirinya telah bergabung ke Partai Perindo sejak lama sebelum masuk di Bank Syariah Indonesia. 

"Partai ini tak punya masalah, Perindo fokus pada pemberdayaan masyarakat meski belum memiliki kursi di Senayan. Partai belum besar namun tetap berada di jalurnya. Ini wadah yang baik untuk dapat dibesarkan," katanya. 

Selain itu, di Perindo, TGB merasa gagasan wasathiyah dan kesejahteraan diberikan keleluasaan. Perkembangan partai saat ini pun cukup bagus berdasarkan hasil sejumlah survei.

"Tokoh di Indonesia banyak bergabung, kepala daerah di partai besar pindah ke Perindo. Ada Pak Mahyudin Wakil Ketua DPD RI yang bergabung dan menjadi Dewan Pertimbangan," ujarnya.

Lebih lanjut, TGB mengatakan, suasana kebatinan saat ini tak jauh lebih sehat menjelang kontestasi politik. Untuk menghadapi Indonesia emas 2045, kata dia, masyarakat Indonesia harus memiliki kesiapan lahir dan batin.

"Ketika syarat dan prasyarat lahir batin kurang maka masa itu sampai namun tidak beranjak," katanya.

Doktor Ahli Tafsir Alquran ini pun meminta supaya tak ada lagi yang membenturkan antara agama dan nasionalisme. Menurut dia, agama selalu menghadirkan yang terbaik, sedangkan nasionalisme adalah perjuangan dan semangat mempertahankan negara. 

"Pandangan Pak Kiai tentang kondisi saat ini mewakili pondok pesantren yang selalu merawat dan menjaga antara agama dan nasionalisme," ujarnya.

Editor: Rizky Agustian

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut