Serap Aspirasi, Gus Ipul Sarapan Nasi Bungkus Bareng Petani
SURABAYA, iNews.id – Bakal Calon Gubernur Jawa Timur (Jatim) Saifullah Yusuf (Gus Ipul) terus menebar simpati kepada masyarakat. Pagi tadi misalnya, Gus Ipul mendatangi acara sarasehan para petani tebu di Jember. Tak hanya berdialog, Gus Ipul juga menyempatkan sarapan nasi bungkus bersama dengan para petani.
Bagi para petani tebu, pemandangan ini tentu istimewa. Sebab, tidak biasanya Wakil Gubernur Jatim tersebut datang dan duduk di tengah-tengah mereka. “Biasanya kami hanya lihat Gus Ipul di TV. Sekarang bisa lihat langsung dan makan bersama,” tutur Salah Mat Sulaiman, seorang petani tebu asal Jember, Jawa Timur.
Makan bareng kali ini digelar spontan oleh Gus Ipul ketika diundang tokoh petani pelopor, Arum Sabil, di City Forest and Farm HM Arum Sabil, yang ada di Jember, Jumat (15/12/2017). Duduk lesehan, Calon Gubernur yang didukung PDIP dan PKB itu, bersama lebih dari 100 petani kemudian menyantap nasi bungkus yang telah dihidangkan. “Ada banyak hal yang saya tangkap dari para petani,” kata Gus Ipul.
Problem tersebut kata Gus Ipul, antara lain terus menyusutnya lahan pertanian produktif. Sementara kebutuhan hidup terus bertambah. Masalah lainnya adalah nilai tukar petani yang belum ideal. Harga produk pertanian di tingkatan petani masih terbilang sangat rendah. Sehingga belum mampu meningkatkan kesejahteraan bagi petani.
“Selama ini petani menjual produk mentahnya ke kota, jual gabah ke kota padahal mereka beli beras dari kota. Ke depan petani harus jual beras jangan jual gabah,” ucapnya.
Pada kesempatan itu, Gus Ipul juga memamerkan buku karyanya berjudul “Perubahan Berkelanjutan”. Buku tersebut secara simbolis dihadiahkan kepada tokoh petani tebu Arum Sabil. “Saya banyak diundang beberapa perguruan tinggi. Saya akan launching buku saya, supaya pikiran-pikiran saya bisa diketahui banyak orang,” katanya.
Dalam buku tersebut, Gus Ipul mengungkapkan, bahwa pembangunan di Jatim harus terus berlanjut. “Kita perbaiki yang kurang, kita pertahankan yang baik. Kita tidak bisa tanpa gotong royong, tidak bisa tanpa kolaborasi. Kita harus bersinergi menjadi satu kekuatan,” katanya.
Editor: Himas Puspito Putra