Seorang Aremania Korban Kerusuhan Stadion Kanjuruhan Meninggal Dunia

MALANG, iNews.id - Kabar duka masih terus menyelimuti dunia sepak bola tanah air. Setelah sebelumnya, seorang Bonek Mania tewas dikeroyok warga di Solo, kini, salah seorang suporter Arema Malang atau yang biasa disebut Aremania yang menjadi korban kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, beberapa hari lalu meninggal dunia. Korban yang sempat dirawat di rumah sakit, akhirnya mengembuskan napas terakhirnya pada Rabu (18/4/2018) petang tadi.
Kabar duka kepergian almarhum, Dimas Dhuha Ramli (17), suporter asal Kepuh, Sukun, Kota Malang langsung menyebar cepat, Rabu sore. Puluhan Aremania dan manajemen tim Arema langsung berdatangan ke instalasi forensik, kamar jenazah, Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA), Kota Malang.
Video amatir yang memperlihatkan kondisi Dimas saat dirawat di ruang perawatan intensif pun beredar di kalangan suporter. Korban nampak kesulitan bernafas serta dibantu beberapa alat pernafasan.
Sebelumnya, Dimas sempat dirawat di rumah sakit lain sejak Senin, 16 April 2018, lalu. Namun pada Selasa, 17 April 2018 malam kemarin, almarhum dipindahkan ke ruang ICU RSSA, hingga meninggal dunia sore tadi. Dimas adalah salah satu korban kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Minggu malam.
Dimas tidak terdaftar dalam daftar korban, karena usai kerusuhan, dirinya langsung pulang ke rumah. Setibanya di rumah, Dimas mengeluh lemas, pusing, serta bengkak di bagian tangan dan leher. Pihak keluarga kemudian membawa Dimas ke rumah sakit, namun tidak melapor ke posko korban Arema FC.
“Kata keluarganya memang kondisinya lemas dan pucat. Tadinya dia pulang dulu ke rumahnya. Masuk ke rumah sakit Senin sore. Dirujuk ke RSSA pukul 21.00 WIB malam tadi dengan kondisi lemas, pucat dan sesak napas,” kata Nur Rosyidin, salah seorang tetangga korban saat ditemui di kamar jenazah RSSA, Rabu (18/4/2018).
Baru pada Selasa malam, karena kondisinya semakin memburuk, Dimas dilarikan ke ICU RSSA. Namun para Rabu sore, siswa kelas X SMKN 1 Malang, yang baru berusia 17 tahun ini, akhirnya tutup usia.
Belum ada keterangan resmi dari manajemen Arema mengenai hal ini. Melalui pesan singkat, manajemen Arema FC meminta waktu, menunggu hasil keterangan medis dari rumah sakit, karena laporan korban kepada manajemen baru masuk Rabu siang tadi. Apalagi, Dimas tidak termasuk dalam daftar 214 korban kerusuhan yang didata manajemen sejak kejadian Minggu malam lalu.
Editor: Himas Puspito Putra