Sembunyi dalam Bak Truk, Pemudik asal Jakarta Terjaring Petugas di Exit Tol Ngawi 

NGAWI, iNews.id - Satgas penyekatan exit Tol Ngawi mengamankan satu keluarga yang nekat mudik menggunakan truk barang. Untuk mengelabuhi petugas, mereka bersembunyi di dalam bak truk lalu menutupnya dengan terpal. 

Mereka bahkan medesain bak truk layaknya sebuah ruangan berdinding kardus, lengkap dengan alas tidur dan rak barang termasuk dua unit sepeda motor. Di tempat itu mereka beristirahat selama perjalanan. 

Baca Juga

Hari Pertama Larangan Mudik, Puluhan Kendaraan Diputar Balik di GT Pejagan Brebes

Pemudik berjumlah 10 orang terdiri atas sopir, kernet, tiga perempuan dan dua anak ini tertangkap setelah polisi mencurigai truk luar kota masuk ke wilayah Ngawi. 

Sesuai prosedur, truk dihentikan dan dilalakukan pemeriksaan dan penggeledahan. Saat itulah petugas mendapati satu keluarga pemudik bersembunyi di dalam bak truk. 

Baca Juga

OTK Lepaskan Tembakan ke Rumah Anggota DPRD Bangkalan, 1 Perempuan Terluka

Setelah dimintai keterangan, mereka merupakan satu keluarga dalam perjalanan mudik dari Jakarta menuju Ponorogo melaui jalur tol. 

Baca Juga

Polisi Duga Perawat Cantik di Malang yang Dibakar Pria Bermotif Cinta Segitiga

Menurut Kapolres Ngawi AKBP Iwayan Winata, keluarga pemudik ini berangkat dari Tol Cakung dan keluar Tol Ngawi hingga terjaring penyekatan. "Mereka bersembunyi di dalam bak truk, lalu ditutup dengan terpal. Akhirnya mereka kami minta berhenti dan turun untuk tidak melanjutkan perjalanan," katanya, Kamis (6/5/2021). 

Menurut pengemudi truk. Tekad Santoso, dia bersama keluarganya sengaja mudik menggunakan truk untuk menghindari penyekatan. Namun, usaha mereka gagal, begitu keluar exit Tol Ngawi. 

"Dari berangkat kami tidak mendapati pemeriksaan, karena langsung lewat tol. Tetapi begitu keluar Ngawi, kami terjaring. Kami dari Jakarta mau pulang ke Ponorogo," katanya. 

Sementara itu, atas tindakan keluarga pemudik ini, polisi akhirnya melepaskan keluarga ini dengan menahan truk dan sepeda  motor. 

Editor: Ihya Ulumuddin