SAR Brimob Polda Jatim Sisir Reruntuhan Bangunan Ponpes Al Khoziny, Percepat Penyelamatan

SIDOARJO, iNews.id - Tim SAR dari Sat Brimob Polda Jawa Timur bersama petugas gabungan melakukan pembersihan puing-puing reruntuhan bangunan musala ambruk di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Desa Buduran, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo. Langkah ini ditempuh agar jalur evakuasi semakin terbuka sehingga pencarian korban bisa lebih cepat dilakukan.

Pembersihan dilaksanakan secara intensif menggunakan peralatan manual seperti cangkul dan sekop serta didukung alat berat untuk memindahkan bongkahan material berukuran besar.

Baca Juga

4 Jenazah Musala Ambruk Ponpes Al Khoziny Tiba di RS Bhayangkara, Kondisi Membusuk

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Jules Abraham Abast mengatakan, proses pembersihan reruntuhan bangunan musala Ponpes Al Khoziny dilakukan penuh kehati-hatian agar tidak menimbulkan risiko tambahan.

“Harapan kita puing-puing dapat segera disingkirkan sehingga tim bisa lebih leluasa melakukan evakuasi korban,” ujarnya, Jumat (3/10/2025).

Baca Juga

Dua Hari Terjebak Reruntuhan Ponpes Al Khoziny yang Ambruk Santri Haikal Selamat

Sejak pagi hingga siang hari, personel SAR Brimob bekerja bergantian di area reruntuhan. Meski kondisi medan berat dengan banyak material beton dan besi berserakan, semangat para petugas tidak surut.

“Personel Tim SAR Brimob Polda Jatim tetap fokus menuntaskan pembersihan demi mempercepat proses penyelamatan,” katanya.

Baca Juga

Pencarian Korban Ponpes Al Khoziny Ambruk Gunakan Alat Berat, 4 Jenazah Sudah Ditemukan

Pantauan di lapangan menunjukkan, kegiatan berlangsung lancar tanpa kendala berarti. Situasi sekitar lokasi juga relatif kondusif. Warga yang menyaksikan turut memberikan dukungan moral kepada tim yang bekerja keras di tengah puing-puing reruntuhan.

Baca Juga

Update Ponpes Al Khoziny Ambruk: 9 Meninggal, 54 Orang Masih dalam Pencarian

Dengan kolaborasi serta kerja keras berbagai pihak, diharapkan pembersihan dapat segera rampung. Hal ini akan mempercepat proses evakuasi korban sehingga upaya penyelamatan dapat berjalan lebih optimal.

Editor: Donald Karouw