PASURUAN, iNews.id – Ribuan rumah di tiga kecamatan di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur (Jatim), diterjang banjir besar. Selain merendam rumah, air meluber ke ruas jalan yang menghubungkan Surabaya-Banyuwangi sehingga mengakibatkan kemacetan panjang.
Banjir menerjang Kecamatan Kraton, Pohjentrek dan Winongan, sejak Minggu malam (28/4/2019). Musibah itu terjadi setelah Pasuruan diguyur hujan deras.

Banjir di Pasuruan, Perjalanan 4 Kereta Api Terganggu dan 1 Dibatalkan
Dari tiga kecamatan, wilayah terparah di Desa Tambak Rejo, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan. Ketinggian air mencapai 80 sentimeter (cm) hingga 1 meter.
Meskipun banjir parah, banyak warga yang bertahan di rumah. Bahkan, sebagian warga memanfaatkan bak truk kontainer yang parkir untuk mengungsi karena tingginya banjir di rumah.
Aktivitas masyarakat pun terganggu akibat banjir langganan ini. Selain tak bisa memasak, sumur menjadi kotor. Banyak warga tidak bisa bekerja dan sebagian lagi menerjang banjir.
Menurut warga, banjir ini disebabkan oleh meluapnya Sungai Welang. Sungai meluap karena tak mampu menampung debit air setelah diguyur hujan selama lima jam. Selain itu, ada banjir kiriman dari wilayah dataran lebih tinggi.
“Dari tadi malam banjir karena hujan deras. Kami enggak bisa ngapa-ngapain. Susahlah kalau banjir,” kata warga, Juanah, Senin (29/4/2019).
Banjir juga menggenangi ruas jalan Pantura yang menghubungkan Surabaya – Banyuwangi, tepatnya di Desa Tambakrejo, Kecamatan Pauruan. Akibatnya, ratusan kendaraan besar terjebak macet berjam-jam.
“Kami sudah tertahan berjam-jam karena jalan tergenang banjir. Mau bagaimana lagi, enggak bisa lewat,” kata sopir, Jamal.
Warga berharap pada Gubernur Jatim Baru Kofifah Indar Parawansa bisa mencari solusi terhadap bencana banjir yang terjadi setiap tahun di wilayah Pasuruan. Musibah ini sangat merugikan dan mengganggu aktivitas warga. Sejauh ini, para korban juga belum mendapat bantuan dari pihak terkait.
Editor: Maria Christina













