Ribuan Pelayat Antar Pemakaman Ulama Kharismatik NU KH Sholeh Qosim
SIDOARJO, iNews.id – Ribuan umat Islam menghadiri pemakaman ulama kharmatik KH Soleh Qosim di komplek Pondok Pesantren Bahauddin, Ngelom, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat (11/5/2018). Banyaknya pelayat yang datang membuat kompleks pondok pesantren penuh sesak. Mereka menyemut, mulai dari Masjid Bahaudin hingga kompleks pemakaman keluarga.
Saking padatnya jamaah, perjalanan keranda dari dalam masjid menuju makam, membuat kaca jendela masjid pecah. Sementara itu, gemuruh suara tahlil terus menggema di seluruh pesantren.
Sejak Kamis (10/5/2018) malam, pelayat dari berbagai daerah sudah berdatangan. Mereka memenuhi kompleks pondok pesantren serta jalan-jalan menuju pondok. Bahkan, banyaknya pelayat membuat Masjid Bahaudin penuh sesak. Hampir tidak ada celah bagi jamaah untuk menjalankan salat. Sehingga tidak sedikit pelayat yang harus pindah masjid terdekat.
Prosesi pemakaman digelar seusai salat Jumat. Habib Najib Bin Hasan Al Haddad dari Ampel Surabaya memimpin prosesi pemakaman Kiai Soleh. Di hadapan ribuan jamaah, Habib Najib menceritakan kiprah Kiai Soleh Qosim bagi bangsa serta kepribadiannya.
“Beliau kiai alim yang sangat tawadlu (rendah hati), kita melihat sendiri di mana pun dan dengan siapa pun, beliau bisa duduk, bisa berdiri. Semoga kita, juga putra-putra beliau bisa meneruskan perjuangannya,” demikian pesan Habib Najib.
Pada prosesi pemakaman KH Soleh Kiai Qosim hadir sejumlah tokoh Jawa Timur. Di Antaranya Ketua MUI Jatim KH Abdussomad Bukhori, Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin, mantan Mendiknas M Nuh, serta sejumlah ulama NU Jawa Timur.
Tak hanya itu, Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa juga terlihat di antara deretan keluarga almarhum. Datang sebelum salat Jumat, Khofifah disambut putri-putri Kiai Sholeh di ruang utama. Tak banyak kata dari mantan menteri sosial itu, kecuali derai air mata yang terus bercucuran.
“Beliau kiai alim allamah, rendah hati dan teguh dalam perjuangan. Semoga kita diberi kekuatan untuk meneladani dan meneruskan perjuangan beliau,” jelasnya.
Indonesia berduka. Ulama kharismatik KH Sholeh Qosim, wafat sekitar pukul 18.30 WIB, Kamis (10/5). Pengasuh pondok pesantren Al- Ismailiyah Ngelom, Sepanjang, Sidoarjo, ini dikenal sebagai sosok yang sederhana dan berkharisma.
Untuk diketahui, KH Soleh Qosim wafat pasa Kamis (10/5/2018) seusai menjalankan ibadah salat magrib. “Beliau kapundut (meninggal) dalam posisi sujud, tasbih masih di tangan, pendungane (mohon doanya),” ujar Gus Miftah selaku cucu ulama yang pernah menjadi Laskar Hizbullah dan memperjuangkan kemerdekaan tersebut.
Di masa hidupnya, KH Sholeh Qosim terkenal sebagai ulama yang selalu memberi semangat bagi semua orang. Hal ini diakui Nawawi warga Desa Kramat Jegu Taman, Sidoarjo. Sebagai seorang murid dirinya mengaku mendapat banyak pelajaran dan motivasi untuk berjuang bagi kemaslahatan umat.
“Beliau pernah menyemangati saya saat akan merenovasi masjid di desa saya. Saat itu banyak ditentang masyarakat. Semuanya akhirnya berjalan dengan lancar atas masukan dan saran beliau,” kenangnya.
Banyak kenangan dan motivasi yang dijadikannya sebagai pegangan hidup, salah satunya soal berjuang untuk kebenaran. “Satu yang saya ingat dari beliau, Hidup harus berjuang, dan dikatakan berjuang itu kalau ada musuhnya. Jadi jangan pernah takut dimusuhi saat berjuang di jalan yang benar,” ungkapnya
Editor: Kastolani Marzuki