Resmikan Jembatan Terusan Bojonegoro-Tuban, Khofifah: Kesempatan Baru Dapatkan Rezeki 

BOJONEGORO, iNews.id - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa meresmikan jembatan Terusan Bojonegoro-Tuban (TBT), Rabu (12/1/2022). Dia berharap, jembatan penghubung Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro dengan Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban ini diharapkan bisa memacu pertumbuhan ekonomi kedua wilayah. 

Jembatan yang membentang di atas Sungai Bengawan Solo tersebut dibangun sejak April 2021 dengan memiliki panjang 210 meter, dengan lebar jalur kendaraan 7 meter dan 2 x 1 meter untuk trotoarnya. "Jembatan ini menjadi akses antara Bojonegoro dan Tuban dan berpengaruh pada sektor ekonomi dan interaksi sosial," kata Khofifah.

Baca Juga

Viral 2 Ibu Muda di Jember Hajar Suami dan Perempuan yang Diduga Selingkuhannya 

Menurut orang nomor satu di Jatim itu, masyarakat yang semula bertransaksi di Pasar Rengel (Tuban) maupun Pasar Kanor (Bojonegoro) menggunakan perahu akan lebih mudah dan aman  dengan adanya jembatan ini. "Adanya jembatan ini, masyarakat akan mendapat kesempatan baru untuk mendapatkan rezeki, karena mudahnya akses," katanya.

Baca Juga

Karantina Pertanian Surabaya Gagalkan Penyelundupan 2.719 Ekor Burung Berkicau

Sementara itu, Bupati Bojonegoro Anna Mu'awanah mengatakan, dengan adanya jembatan TBT ini akan menambah moda akses ekonomi, sosial dan kekeluargaan serta sinergitas antar kedua kabupaten. "Di 2020 kami juga mencoba membuka perluasan akses ke arah Blora, Jawa Tengah sekaligus bisa menopang aktivasi Bandara Ngloram," ujar Anna.

Senada, Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky mengatakan jika di tahun 2022 Kabupaten Tuban juga akan menggelontorkan dana sebesar Rp3,4 miliar. "Anggaran tersebut akan kami gunakan untuk perluasan jalan di sekitar Jembatan TBT sepanjang 1,8 km, dengan lebar 6 meter," ujarnya.

Baca Juga

Janjikan Rp500 Juta, Dukun Pengganda Uang di Malang Tipu Korban hingga Rp40 Juta

Pembukaan jembatan TBT ini disambut sukacita bagi masyarakat di wilayah Kabupaten Bojonegoro maupun Kabupaten Tuban. Salah satunya, Siti (45) yang merupakan pedagang sayuran asal Desa Cangakan, Bojonegoro. "Dengan adanya jembatan ini, saya tidak perlu lagi bersusah payah menyeberangi Sungai Bengawan Solo untuk mengambil barang dagangan di Tuban," katanya. 

Editor: Ihya Ulumuddin